Selasa, 23 Juli 2013

JAGALAH AURATMU WAHAI PARA WANITA

( TABARRUJ / BUKA AURAT )DAN WANITA YG PALING DEKAT DENGAN ALLAH SWT YAITU DIRUMAHNYA

Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya wanita adalah aurat,maka jika dia keluar (rumah) Syaithanakan mengikutinya (menghiasainya agar menjadi fitnah bagi laki-laki),dan keadaanya yang paling dekat dengan Rabbnya (Allah Azza wa Jalla) adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”. [ HR Ibnu Khuzaimah (no. 1685),

Ibnu Hibban (no. 5599) dan at-Thabrani dalam “al-Mu'jamul ausath” (no. 2890), dinyatakan shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, al-Mundziri ] Tabarruj adalah sunnah dari Iblis.

Karena dia berusaha keras untuk membuka aurat dan menyingkap hijab mereka, maka tabarruj merupakan target utama (tipu daya) Iblis. Allah Jalaa Jalaaluh berfirman:
ﺎَﻳ ﻲِﻨَﺑ َﻡَﺩﺁ ﻻ ُﻢُﻜَّﻨَﻨِﺘْﻔَﻳ ُﻥﺎَﻄْﻴَّﺸﻟﺍ
َﺝَﺮْﺧَﺃ ﺎَﻤَﻛ ْﻢُﻜْﻳَﻮَﺑَﺃ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻦِﻣ
ُﻉﺰﻨَﻳ ﺎَﻤُﻬْﻨَﻋ ﺎَﻤُﻬَﺳﺎَﺒِﻟ ﺎَﻤُﻬَﻳِﺮُﻴِﻟ
ﺎَﻤِﻬِﺗﺁْﻮَﺳ
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh Syaitan sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu (Adam dan Hawa) dari Surga, dia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya” [al-A’raaf: 27]

Tabarruj digandengakan dengan
syirik, zina, mencuri dan dosa-dosa
besar lainnya, sehingga Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan
salah satu syarat untuk membai’at
para wanita muslimah dengan
meninggalkan tabarruj. Dari Abdullah
bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu
anhu, beliau berkata: Umaimah bintu
Ruqaiqah datang menemui Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk
membai’at beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam atas agama Islam.
Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Aku membai’at
kamu atas (dasar) kamu tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatu,
tidak mencuri, tidak berzina, tidak
membunuh anak-anakmu, tidak
berbuat dusta yang kamu ada-
adakan antara kedua tangan dan
kakimu, tidak meratapi mayat, dan
tidak melakukan tabarruj (sering
keluar rumah dengan berhias dan
bertingkah laku) seperti (kebiasaan)
wanita-wanita Jahiliyah yang
dahulu” [HR Ahmad (2/196) dan
dinyatakan hasan kitab “Jilbaabul
mar-atil muslimah” (hal. 121)]
Tabarruj adalah sunnah Jahiliyah,
sebagaimana dalam firman Allah:
َﻥْﺮَﻗَﻭ ﻲِﻓ َّﻦُﻜِﺗﻮُﻴُﺑ َﻦْﺟَّﺮَﺒَﺗ ﺎَﻟَﻭ
َﺝُّﺮَﺒَﺗ ِﺔَّﻴِﻠِﻫﺎَﺠْﻟﺍ ﻰَﻟﻭُﺄْﻟﺍ
“Dan hendaklah kalian (wahai istri-
istri Nabi) menetap di rumah-rumah
kalian dan janganlah kalian
bertabarruj (sering keluar rumah
dengan berhias dan bertingkah laku)
seperti (kebiasaan) wanita-wanita
Jahiliyah yang dahulu” [al-
Ahzaab:33].
Imam al-Qurthubi, ketika
menafsirkan ayat di atas, beliau
berkata: “Makna ayat ini adalah
perintah (bagi kaum perempuan)
untuk menetapi rumah-rumah mereka.

Meskipun (asalnya) ini ditujukan
kepada istri-istri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi secara makna (wanita-wanita) selain mereka (juga)termasuk dalam perintah tersebut. Ini seandainya tidak ada dalil yang khusus (mencakup) semua wanita.

Padahal (dalil-dalil dalam) syariat Islam penuh dengan (perintah) bagi kaum wanita untuk menetapi rumah-rumah mereka dan tidak keluar rumah kecuali karena darurat (terpaksa)” [ Kitab “al-Jaami’ liahkaamil Qur-an” (14/174). ] Imam asy-Syaukani berkata: “at- Tabarruj adalah dengan seorang wanita menampakkan sebagian dari perhiasan dan kecantikannya yang (seharusnya) wajib untuk ditutupinya,yang ini dapat memancing syahwat(hasrat) laki-laki” [ Kitab “Fathul Qadiir” (4/395) ].

1 komentar:

mohon dukungan komentarnya ya