Minggu, 09 Juni 2013

TUNTUNAN TAUBAT DOSA BESAR 2

( Taubat dari kemunafikan )
Taubat dari kemunafikan ini adalah
tidak sekadar mengungkapkan dan
memberitahukan keisalamannya.
Karena sebelumnya ia memang
telah Islam. Namun, yang patut ia
lakukan adalah agar ia bersifat
dengan empat sifat yang
disebutkan dalam surah an-Nisa.
Setelah Al Quran membongkar
sifat asli mereka, dan apa yang
tersembunyi dalam diri mereka:
yaitu mereka memberikan loyalitas
mereka kepada kaum kafirin, bukan
kaum mu'minin, serta mereka
mencari kemuliaan dari kaum kafirin
itu:
"Kabarkanlah kepada orang-orang
munafik bahwa mereka akan
mendapatkan siksaan yang pedih,
(yaitu) orang-orang yang
mengambil orang-orang kafir
menjadi teman-teman penolong
dengan meninggalkan orang-orang
mu'min. Apakah mereka mencari
kekuatan di samping orang-orang
kafir itu? Maka sesungguhnya
semua kekuatan kepunyaan
Allah." (QS. an-Nisa: 138-139).
Serta mereka selalu mencari
kelengahan kaum mu'minin, dan
berada di tengah-tengah antara
kaum kaum mu'minin dan kaum
kafirin untuk mencari keuntungan.
"(Yaitu) orang-orang yang
menunggu-nunggu (peristiwa)
yang akan terjadi pada dirimu (hai
orang-orang mu'min). Maka jika
terjadi bagimu kemenangan dari
Allah mereka berkata: "Bukankah
kami (turut berperang) beserta
kamu?" dan jika orang-orang kafir
mendapat keberuntungan
(kemenangan) mereka berkata:
'Bukankah kami turut
memenangkanmu, dan membela
kamu dari orang-orang mukmin?"
maka Allah akan memberi
keputusan di antara kamu di hari
kiamat dan Allah sekali-kali tidak
akan memberi jalan kepada orang-
orang kafir untuk memusnahkan
orang-orang yang beriman." (QS.
an-Nisa: 141).
Juga dari tindakan mereka
mempermainkan dan menipu Allah
dan Rasul-Nya, dan mereka malas
menjalankan kewajiban-kewajiban
agama dan lalai dari berdzikir
kepada Allah SWT:
"Sesungguhnya orang-orang
munafik itu menipu Allah dan Allah
akan membalas tipuan mereka. Dan
apabila mereka berdiri untuk shalat
mereka berdiri dengan malas.
Mereka bermaksud riya (dengan
Shalat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah
kecuali sedikit sekali. Mereka dalam
keadaan ragu-ragu antara yang
demikian (iman atau kafir): tidak
masuk kepada golongan ini (orang-
orang beriman) dan tidak (pula)
kepada golongan itu (orang-orang
kafir). Barangsiapa yang
disesatkan Allah , maka kamu
sekali-kali tidak akan mendapat
jalan (untuk memberi petunjuk)
baginya." (QS. an-Nisa: 142-143).
Setelah Allah SWT membongkar
sifat-sifat orang-orang munafik,
namun Allah SWT tidak menutup
pintu bagi mereka. Namun malah
membukakan pintu taubat dengan
syarat-syaratnya. Seperti firman
Allah SWT:
"Sesungguhnya orang-orang
munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Dan kamu sekali-kali tidak
akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka. Kecuali
orang-orang yang taubat dan
mengadakan perbaikan dan
berpegang teguh pada (agama)
Allah dan tulus ikhlas
(mengerjakan) agama mereka
karena Allah. Maka mereka itu
adalah bersama-sama orang
beriman dan kelak Allah akan
memberikan kepada orang-orang
yang beriman pahala yang
besar."( QS. An-Nisa: 145-146.)
Di antara tanda-tanda
sempurnanya taubat mereka
adalah mereka memperbaiki apa
yang dirusak oleh sifat munafik
mereka. Serta agar mereka hanya
berpegang pada Allah SWT saja
bukan kepada manusia. Dan dengan
ikhlas beribadah kepada Allah SWT,
hingga Allah SWT mengikhlaskan
mereka untuk agama-Nya. Dengan
itu, mereka bergabung ke dalam
barisan kaum mu'minin yang jujur.
Dalam surah lain, Allah SWT
berfirman:
"Mereka (orang-orang munafik itu)
bersumpah dengan (nama) Allah,
bahwa mereka tidak mengatakan
(sesuatu yang menyakitimu).
Sesungguhnya mereka telah
mengucapkan perkataan kekafiran,
dan telah menjadi kafir setelah
Islam, dan mengingini apa yang
mereka tidak dapat mencapainya;
dan mereka tidak mencela (Allah
dan Rasul-Nya), kecuali karena
Allah dan Rasul-Nya telah
melimpahkan karunia-Nya kepada
mereka. Maka jika mereka
bertaubat, itu adalah lebih baik
bagi mereka, dan jika mereka
berpaling, niscaya Allah akan
mengazab mereka dengan azab
yang pedih di dunia dan di akhirat;
dan mereka sekali-kali tidak
mempunyai pelindung dan tidak
(pula) penolong di muka
bumi." (QS.at-Taubah: 74)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon dukungan komentarnya ya