Minggu, 09 Juni 2013

SEDEKAH

BERSEDEKAH 1
DIRHAM, DIGANTI MENJADI 120
DIRHAM - Dari Al-Fudhail bin
'Iyadh ia berkata, seorang laki-laki
menceritakan kepadaku: "Ada laki-
laki yang keluar membawa benang
tenun, lalu ia menjualnya satu
dirham untuk membeli tepung.
Ketika pulang, ia melewati dua
orang laki-laki yang masing-masing
menjambak kepala kawannya. Ia
lalu bertanya, 'Ada apa?' Orang
pun memberitahunya bahwa
keduanya bertengkar karena uang
satu dirham. Maka, ia berikan uang
satu dirham kepada keduanya, dan
ia pun tak memiliki sesuatu.
Ia lalu mendatangi isterinya
seraya mengabarkan apa yang
telah terjadi. Sang isteri lalu
mengumpulkan beberapa perkakas
rumah tangga. Laki-laki itu pun
berangkat kembali untuk
menggadaikannya, tetapi barang-
barang itu tidak laku. Tiba-tiba
kemudian ia berpapasan dengan
laki-laki yang membawa ikan yang
menebar bau busuk. Orang itu lalu
berkata kepadanya, 'Engkau
membawa sesuatu yang tidak laku,
demikian pula dengan yang saya
bawa. Apakah Anda mau
menukarnya dengan barang
(daganganku)?' Ia pun mengiakan.
Ikan itu pun dibawanya pulang.
Kepada isterinya ia berkata,
'Dindaku, segeralah urus (masak)
ikan ini, kita hampir tak berdaya
karena lapar!' Maka sang isteri
segera mengurus ikan tersebut.
Lalu dibelahnya perut ikan
tersebut. Tiba-tiba sebuah mutiara
keluar dari perut ikan tersebut.
Wanita itu pun berkata gembira,
'Suamiku, dari perut ikan ini keluar
sesuatu yang lebih kecil daripada
telur ayam, ia hampir sebesar telur
burung dara'.
Suaminya berkata, 'Perlihatkanlah
kepadaku!' Maka ia melihat sesuatu
yang tak pernah dilihatnya
sepanjang hidupnya. Pikirannya
melayang, hatinya berdebar. Ia lalu
berkata kepada isterinya, 'Saya
kira ini adalah mutiara!' Sang isteri
menyahut, 'Tahukah engkau berapa
nilai mutiara ini?' 'Tidak, tetapi aku
mengetahui siapa orang yang
pintar dalam hal ini', jawab
suaminya. Ia lalu mengambil
mutiara itu. Ia segera pergi ke
tempat para penjual mutiara.
Ia menghampiri kawannya yang
ahli di bidang mutiara. Ia
mengucapkan salam kepadanya,
sang kawan pun menjawab
salamnya. Selanjutnya ia berbicara
kepadanya seraya mengeluarkan
sesuatu sebesar telur burung
dara. 'Tahukah Anda, berapa nilai
ini?', ia bertanya. Kawannya mem-
perhatikan barang itu begitu lama,
baru kemudian ia berkata, 'Aku
menghargainya 40 ribu. Jika Anda
mau, uang itu akan kubayar kontan
sekarang juga kepadamu. Tapi jika
Anda menginginkan harga lebih
tinggi, pergilah kepada si fulan, dia
akan memberimu harga lebih tinggi
dariku'.
Maka ia pun pergi kepadanya.
Orang itu memperhatikan barang
tersebut dan mengakui
keelokannya. Ia kemudian berkata,
'Aku hargai barang itu 80 ribu.
Jika Anda menginginkan harga
lebih tinggi, pergilah kepada si
fulan, saya kira dia akan memberi
harga lebih tinggi dariku'.
Segera ia bergegas menuju
kepadanya. Orang itu berkata, 'Aku
hargai barang itu 120 ribu. Dan
saya kira, tidak ada orang yang
berani menambah sedikit pun dari
harga itu!' 'Ya', ia pun setuju. Lalu
harta itu ditimbangnya. Maka pada
hari itu, ia membawa dua belas
kantung uang. Pada masing-
masingnya terdapat 10.000
dirham. Uang itu pun ia bawa ke
rumahnya untuk disimpan. Tiba-tiba
di pintu rumahnya ada seorang
fakir yang meminta-minta. Maka ia
berkata, 'Saya punya kisah, karena
itu masuklah!' Orang itu pun masuk.
Ia berkata, 'Ambillah separuh dari
hartaku ini. Maka, orang fakir itu
mengambil enam kantung uang dan
dibawanya. Setelah agak menjauh,
ia kembali lagi seraya berkata,
'Sebenarnya aku bukanlah orang
miskin atau fakir, tetapi Allah
Ta'ala telah mengutusku kepadamu,
yakni Dzat yang telah mengganti
satu dirhammu dengan 20 qirath.
Dan ini yang diberikanNya
kepadamu adalah baru satu qirath
daripadanya, dan Dia menyimpan
untukmu 19 qirath yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon dukungan komentarnya ya