Kamis, 25 April 2013

HIKMAH KEHIDUPAN DAN JANGAN PERNAH BERSEDIH

JANGANLAH
BERSEDIH - Inilah hidup. Bahwa
ujian dan masalah serta musibah
segalanya telah menjadi ketetapan
Allah. Janganlah terlalu lama
bersedih, semua menjadi bagian dari
penguat keimanan kita. Allah ingin
menguji sejauh mana ketangguhan
iman kita kepada Allah. Tiada suatu
bencanapun yang menimpa di bumi
dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab
(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya
yang demikian itu adalah mudah
bagi Allah.(Al Hadid : 22)
Bahwa nasib manusia, baik atau
buruk, bahkan setiap peristiwa
yang terjadi di atas panggung
dunia ini, pada hakikatnya sudah
ditentukan sebelumnya.
Keterangan ini memberikan
perspektif yang jelas tentang
kedudukan ujian hidup manusia,
bahwa ujian hidup berupa senang
maupun susah sudah ditentukan
sebelumnya sehingga manusia tak
perlu menyesali atau memaksakan
kehendak.
Sikap yang pas dalam menghadapi
takdir memang bukan hal mudah.
Terutama ketika menghadapi
peristiwa yang sangat
menyedihkan, atau sangat berat,
manusia benar-benar harus
menempatkan dirinya dengan se-
tepat-tepatn ya. Manusia harus
mengambil sikap bersabar atas
ujian dan tetap bersangka baik
pada Allah padahal ia sedang susah
atau gundah. Itulah ujian, semua
ujian memang diadakan untuk
menguji sampai ke titik-titik batas
kesanggupan
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu
berkata:
Kebaikan yg tiada kejelekan pada
adl bersyukur ketika sehat wal
afiat serta bersabar ketika diuji
dgn musibah. Betapa banyak
manusia yg dianugerahi berbagai
kenimatan namun tiada
mensyukurinya. Dan betapa banyak
manusia yg ditimpa suatu musibah
akan tetapi tdk bersabar atasnya.
Dalam ayat yang lain Allah
berfirman:
Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan (yang sebenar-benarny
a), dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan. (Qs Al Anbiya : 35)
Ibnu Katsir semoga Allah Taala
merahmatinya berkata, Makna ayat
ini yaitu: Kami menguji kamu (wahai
manusia), terkadang dengan
bencana dan terkadang dengan
kesenangan, agar Kami melihat
siapa yang bersyukur dan siapa
yang ingkar, serta siapa yang
bersabar dan siapa yang beputus
asa (Tafsir Ibnu Katsir, 5/342,
Cet Daru Thayyibah)
Dalam Musibah ada penghapusan
dosa, naikanlah dan percepat
perjalanan kita kepada pintu
kebaikan, solusi. Dengan
memperbanyak istighfar, dan
beramal shaleh, memperbaiki ibadah,
menambah infaq dan sedekah.
Insya Allah pasang surutnya
kehidupan akan senantiasa kita
lalui dengan ringan bila kita
melibatkan Allah SWT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon dukungan komentarnya ya