Sabtu, 02 Februari 2013

progam keluarga sakinah

( KELUARGA ) PROGRAM KELUARGASAKINAH, DALAM MENDIDIK ANAK - Setiaprumah tangga haruslah memiliki keinginanuntuk mewujudkan keluarga yang sakinah,mawaddah wa rahmah. Sehingga setiap anggotakeluarga harus memiliki peran dan menjalankanamanah tersebut. Suami dan Istri sebagaikepala rumah tangga pada anak-anak haruslahmemberikan teladan yang baik dalammengemban tanggung jawabnya karena Allah‘Azza wa Jalla akan mempertanyakann ya dihari Akhir kelak.Mendidik anak dengan cara-cara yang baik dansabar agar mereka mengenal dan mencintaiAllah, yang menciptakannya dan seluruh alamsemesta, mengenal dan mencintai Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam, yang pada diribeliau terdapat suri tauladan yang mulia,serta agar mereka mengenal dan memahamiIslam untuk diamalkan.( Tauhid )Ajarkanlah Tauhid, yaitu bagaimanamentauhidkan Allah, dan jauhkan serta laranglahanak dari berbuat syirik. Sebagaimanan nasihatLuqman kepada anaknya,“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepadaanaknya, ketika ia memberi pelajarankepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkaumemperskutukan Allah, sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezhaliman yang besar.’” [Luqman: 13]( Hafalan Quran dan nilai-nilai Sunnah )Pada usia balita (sekitar 2-5 tahun), kitaajarkan kepada mereka kalimat-kalimat yangbaik serta bacaan Al-Qur-an, sebagaimanayang dicontohkan oleh para Shahabat dangenerasi Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in, sehinggabanyak dari mereka yang sudah hafal Al-Qur-an pada usia sangat belia.Allah telah memberikan kelebihan kepadamanusia pada masa kecilnya dengan kemampuanmenghafal yang luar biasa. Oleh karena itu,orang tua harus pandai memanfaatkankesempatan untuk mengajarkan anak-nya denganhal-hal yang bermanfaat pada usia-usia balita.Usaha ini harus terus dijalankan, meskipunmungkin di sekitar tempat tinggal kita tidakada sekolah semacam tahfizhul Qur-an. Kitadapat mengajarkannya di rumah kita, dengankemampuan kita, karena pada dasarnya Al-Qur-an itu mudah.( Shalat )Perhatian terhadap shalat juga harus menjadiprioritas utama bagi orang tua kepada anaknya.Shalat merupakan tiang agama, jika seseorangmelalaikannya niscaya agama ini tidak bisategak pada dirinya. Shalat ini pulalah yangpertama kali akan dihisab oleh Allah di akhirat.Untuk itulah, hendaknya orang tua dengan tiadabosan senantiasa memberikan contoh denganshalat di awal waktu dengan berjama’ah dimasjid, mengajaknya serta menanyakan kepadaanaknya apakah dia telah menunaikan shalatnyaataukah belum.Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallambersabda:“Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur 7tahun, dan kalau sudah berusia 10 tahunmeninggal-kan shalat, maka pukullah ia. Danpisahkanlah tempat tidurnya (antara anak laki-laki dan anak wanita).” [ Hadits hasan:Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 495),Ahmad (II/180, 187) dengan sanad hasan, dari‘Amr bin Syu’aib ]Mengajak isteri dan anak kita untukmelaksanakan shalat di awal waktu, merupakansalah satu perintah dari Rasulullah shallallaahu‘alaihi wa sallam. Allah ‘Azza wa Jallamemerintahkan kita untuk tetap sabar dalammenunaikan kewajiban ini, termasuk sabar dalammengingatkan isteri dan anak kita untuk tetapmenegakkannya.“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakanshalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kamitidak meminta rizki kepadamu, Kami-lah yangmemberi rizki kepadamu. Dan akibat (yangbaik di akhirat) adalah bagi orang yangbertaqwa.” [Thaahaa : 132]Jika anak kita sudah berumur 10 tahun,hendaknya sang ayah mengajaknya untukmenunaikan kewajiban shalat dengan berjama’ahdi awal waktu di masjid. Ini merupakanpendidikan praktis yang sangat bermanfaat,karena dalam benak si anak akan tertanamkebiasaan dan perhatian yang mendalam tentangkewajiban yang sangat mulia ini. Terdapatbanyak sekali hikmah dan manfaat yangterkandung di dalamnya.Seseorang yang lalai dalam shalatnya, maka iaakan mengikuti hawa nafsunya, sebagaimanafirman Allah:"Kemudian datanglah setelah mereka, penggantiyang mengabaikan shalat dan mengikutikeinginannya, maka mereka kelak akantersesat.” [Maryam (19): 59]Bentuk menyia-nyiakan shalat di antaranyaadalah melalaikan kewajiban shalat, menyia-nyiakan waktu shalat dengan tidakmelaksanakannya di awal waktu. Yang dengansebab itu, mereka akan menemui kesesatan,kerugian dan keburukan.( Selalu gak putus Doa )Berdo’a kepada Allah ‘Azza wa Jalla padawaktu-waktu yang mustajabDi samping ikhtiar yang dilakukan untukmenjadikan isterinya sebagai isteri yangshalihah, hendaknya sang suami jugamemanjatkan do’a kepada Allah ‘Azza wa Jallapada waktu-waktu yang mustajab (waktuterkabulkannya do’a), seperti sepertiga malamyang terakhir, agar keluarganya dijadikankeluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah,agar dia, isterinya, dan anak-anaknya dijadikanorang-orang yang shalih dan shalihah.Seperti do’a yang tercantum di dalam Al-Qur-an:“...Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kamipasangan kami dan keturunan kami sebagaipenyenang hati (kami), dan jadikanlah kamipemimpin bagi orang-orang yangbertaqwa.” [Al-Furqaan : 74]Paling tidak, seorang suami hendaknya bisamenjadi teladan dalam keluarganya, dihormatioleh sang isteri dan anak-anaknya, kemudianmereka menjadi hamba-hamba Allah yang shalihdan shalihah, bertaqwa kepada Allah ‘Azza waJalla.Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa salam bersabda:“Seseorang bergantung pada agama temannya.Maka hendaknya ia melihat dengan siapa diaberteman.” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no.4833), at-Tirmidzi (no. 2378), Ahmad(II/303, 334) Shahih]Apalagi kita mengetahui bahwa sesuatu yangjelek akan mudah sekali mempengaruhi hal-halyang baik, namun tidak sebaliknya, terlebihdalam pergaulan muda-mudi seperti sekarangini yang cenderung melanggar batas-batasetika seorang muslim. Mereka saling berkhalwat(berdua-duaan antara lawan jenis), sehinggabisikan syaitan mudah sekali menjerumuskandirinya ke jurang kenistaan.Atau pengaruh obat-obat terlarang yang dapatmenjadikan dirinya bergantung dan merasaketagihan terhadap obat-obat penenang yangdiharamkan oleh Allah. Penyalahgunaan narkotikadan obat-obatan (NARKOBA) yang dilakukangenerasi muda kaum muslimin telah banyakmenjeremuskan mereka kepada kehinaan dankesengsaraan.Usaha yang telah kita curahkan beberapa tahunbisa saja menjadi sia-sia hanya karena anak kitasalah memilih teman bermain atau teman disekolah. Untuk itu, haruslah diperhatikan akhlakteman anak kita, apakah temannya itu memilikipemahaman agama yang baik, apakah shalatnyabaik, apakah dia senan-tiasa nasihat-menasihati dan tolong-menolong dalam kebajikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon dukungan komentarnya ya