Minggu, 03 Februari 2013

keunggulan dan fungsi pengobatan ruqyah

( KESEHATAN ) CARA RUQYAHPENGOBATAN ROSULULLAH SAW- Ruqyah bukan pengobatanalternatif. Justru seharusnyamenjadi pilihan pertama pengobatantatkala seorang muslim tertimpapenyakit. Sebagai saranapenyembuhan, ruqyah tidak bolehdiremehkan keberadaannya.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyahrahimahullah mengatakan:“Sesungguhnya meruqyahtermasuk amalan yang utama.Meruqyah termasuk kebiasaan paranabi dan orang-orang shalih. Paranabi dan orang shalih senantiasamenangkis setan-setan dari anakAdam dengan apa yangdiperintahkan Allah dan RasulNya”.Karena demikian pentingnyapenyembuhan dengan ruqyah ini,maka setiap kaum Musliminsemestinya mengetahui tata carayang benar, agar saat melakukanruqyah tidak menyimpang darikaidah syar’i.Tata cara meruqyah adalahsebagai berikut:1. Keyakinan bahwa kesembuhandatang hanya dari Allah.2. Ruqyah harus dengan Al Qur’an,hadits atau dengan nama dan sifatAllah, dengan bahasa Arab ataubahasa yang dapat dipahami.3. Mengikhlaskan niat danmenghadapkan diri kepada Allahsaat membaca dan berdoa.4. Membaca Surat Al Fatihah danmeniup anggota tubuh yang sakit.Demikian juga membaca surat AlFalaq, An Naas, Al Ikhlash, AlKafirun. Dan seluruh Al Qur’an,pada dasarnya dapat digunakanuntuk meruqyah. Akan tetapi ayat-ayat yang disebutkan dalil-dalilnya, tentu akan lebihberpengaruh.5. Menghayati makna yangterkandung dalam bacaan Al Qur’andan doa yang sedang dibaca.6. Orang yang meruqyahhendaknya memperdengarkanbacaan ruqyahnya, baik yangberupa ayat Al Qur’an maupun doa-doa dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Supaya penderita belajardan merasa nyaman bahwa ruqyahyang dibacakan sesuai dengansyariat.7. Meniup pada tubuh orang yangsakit di tengah-tengah pembacaanruqyah. Masalah ini, menurutSyaikh Al Utsaimin mengandungkelonggaran. Caranya, dengantiupan yang lembut tanpa keluar airludah. ‘Aisyah pernah ditanyatentang tiupan Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam dalam meruqyah.Ia menjawab: “Seperti tiupan orangyang makan kismis, tidak ada airludahnya (yang keluar)”. (HRMuslim, kitab As Salam, 14/ 182).Atau tiupan tersebut disertaikeluarnya sedikit air ludahsebagaimana dijelaskan dalamhadits ‘Alaqah bin Shahhar AsSalithi, tatkala ia meruqyahseseorang yang gila, iamengatakan: “Maka akumembacakan Al Fatihah padanyaselama tiga hari, pagi dan sore.Setiap kali aku menyelesaikannya,aku kumpulkan air liurku dan akuludahkan. Dia seolah-olah lepas darisebuah ikatan”. [HR Abu Dawud,4/3901 dan Al Fathu Ar Rabbani,17/184].8. Jika meniupkan ke dalam mediayang berisi air atau lainnya, tidakmasalah. Untuk media yang palingbaik ditiup adalah minyak zaitun.Disebutkan dalam hadits Malik binRabi’ah, bahwa RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallambersabda:ﺍْﻮُﻠُﻛ َﺖْﻳَﺰﻟﺍ َﻭ ﺍﻮُﻨِﻫَّﺩﺍ ِﻪِﺑ ُﻪَﻧﺈَﻓْﻦِﻣ ٍﺓَﺮَﺠَﺷ ﺔَﻛَﺭﺎَﺒُﻣ"Makanlah minyak zaitun , dan olesitubuh dengannya. Sebab ia berasaldari tumbuhan yang penuh berkah".[Hadits hasan, ShahihulJami’ (2/4498).]9. Mengusap orang yang sakitdengan tangan kanan. Iniberdasarkan hadits ‘Aisyah, iaberkata: “Rasulullah, tatkaladihadapkan pada seseorang yangmengeluh kesakitan, Beliaumengusapnya dengan tangankanan…”. [HR Muslim, Syarah AnNawawi (14/180].Imam An Nawawi berkata: “Dalamhadits ini terdapat anjuran untukmengusap orang yang sakit dengantangan kanan dan mendoakannya.Banyak riwayat yang shahihtentang itu yang telah aku himpundalam kitab Al Adzkar”. Tindakanyang dilakukan sebagian orangsaat meruqyah dengan memegangitelapak tangan orang yang sakitatau anggota tubuh tertentu untukdibacakan kepadanya, (maka) tidakada dasarnya sama sekali.10. Bagi orang yang meruqyah dirisendiri, letakkan tangan di tempatyang dikeluhkan serayamengatakan ﻪﻠﻟﺍ ِﻢْﺴِﺑ (Bismillah,3 kali).ﻪﻠﻟﺎِﺑ ُﺫﻮُﻋﺃ َﻭ ِﻪِﺗَﺭْﺪُﻗ ْﻦِﻣ ﺮَﺷ ﺎَﻣُﺪِﺟﺃ ُﺭِﺫﺎَﺣﺃ َﻭ"Aku berlindung kepada Allah dankekuasaanNya dari setiapkejelekan yang aku jumpai dan akutakuti".[HR Muslim, kitab As Salam(14/189).]Dalam riwayat lain disebutkan“Dalam setiap usapan”. Doatersebut diulangi sampai tujuh kali.Atau membaca :ِﻢْﺴِﺑ ُﺫﻮُﻋﺃ ﻪﻠﻟﺍ ِﺓَِّﺰﻌِﺑ ﻪﻠﻟﺍ َﻭِﻪِﺗَﺭْﺪُﻗ ْﻦِﻣ ﺮَﺷ ﺎَﻣ ُﺪِﺟﺃ ْﻦِﻣ ْﻲِﻌْﺟَﻭﺍَﺬَﻫ"Aku berlindung kepadakeperkasaan Allah dankekuasaanNya dari setiapkejelekan yang aku jumpai dari rasasakitku ini".[Shahihul Jami’, no.346]Apabila rasa sakit terdapat diseluruh tubuh, caranya denganmeniup dua telapak tangan danmengusapkan ke wajah si sakitdengan keduanya.[Fathu l Bari(21/323). Cara ini dikatakan olehAz Zuhri merupakan cara NabiShallallahu 'alaihi wa sallam dalammeniup. ]11. Bila penyakit terdapat di salahsatu bagian tubuh, kepala, kakiatau tangan misalnya, makadibacakan pada tempat tersebut.Disebutkan dalam hadits Muhammadbin Hathib Al Jumahi dari ibunya,Ummu Jamil binti Al Jalal, iaberkata: Aku datang bersamamudari Habasyah. Tatkala engkautelah sampai di Madinah semalamatau dua malam, aku hendakmemasak untukmu, tetapi kayubakar habis. Aku pun keluar untukmencarinya. Kemudian bejanatersentuh tanganku dan bergulingmenimpa lenganmu. Maka akumembawamu ke hadapan Nabi. Akuberkata: “Kupertaruhkan engkaudengan ayah dan ibuku, wahaiRasulullah, ini Muhammad binHathib”. Beliau meludah di mulutmudan mengusap kepalamu sertamendoakanmu. Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam masih meludahikedua tanganmu seraya membacadoa:ْﺐِﻫْﺫَﺃ َﺱْﺄَﺒْﻟﺍ َّﺏَﺭ ِﻒْﺷﺍَﻭ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﺖْﻧَﺃﻲِﻓﺎَّﺸﻟﺍ ﺎَﻟ َﺀﺎَﻔِﺷ َﻙُﺅﺎَﻔِﺷ ﺎَّﻟِﺇًﺀﺎَﻔِﺷ ُﺭِﺩﺎَﻐُﻳ ﺎَﻟ ﺎًﻤَﻘَﺳ"Hilangkan penyakit ini wahaiPenguasa manusia. Sembuhkanlah,Engkau Maha Penyembuh. Tidak adakesembuhan kecualipenyembuhanMu, obat yang tidakmeninggalkan penyakit"[Al FathuAr Rabbani (17/182) dan MawariduAzh Zham-an, no. 1415-1416].Dia (Ummu Jamil) berkata:“Tidaklah aku berdiri bersamamudari sisi Beliau Shallallahu 'alaihi wasallam, kecuali tanganmu telahsembuh”.12. Apabila penyakit berada disekujur badan, atau lokasinya tidakjelas, seperti gila, dada sempit ataukeluhan pada mata, maka caramengobatinya dengan membacakanruqyah di hadapan penderita. Dalamsebuah riwayat disebutkan bahwaNabi Shallallahu 'laihi wa sallammeruqyah orang yang mengeluhkanrasa sakit. Disebutkan dalamriwayat Ibnu Majah, dari Ubay binK’ab , ia berkata: “Dia bergegasuntuk membawanya danmendudukkannya di hadapan BeliauShallallahu 'alaihi wa salla,m . Makaaku mendengar Beliaumembentenginya (ta’widz) dengansurat Al Fatihah”.[Al Fathu ArRabbani (17/183)]Apakah ruqyah hanya berlaku untukpenyakit-penyak it yangdisebutkan dalam nash ataupenyakit secara umum? Dalamhadits-hadits yang membicarakanterapi ruqyah, penyakit yangdisinggung adalah pengaruh matayang jahat (‘ain), penyebaran bisaracun (humah) dan penyakit namlah(humah). Berkaitan denganmasalah ini, Imam An Nawawiberkata dalam Syarah ShahihMuslim: “Maksudnya, ruqyah bukanberarti hanya dibolehkan pada tigapenyakit tersebut. Namunmaksudnya bahwa Beliau ditanyatentang tiga hal itu, dan Beliaumembolehkannya. Andai ditanyatentang yang lain, maka akanmengizinkannya pula. Sebab Beliausudah memberi isyarat buat selainmereka, dan Beliau pun pernahmeruqyah untuk selain tiga keluhantadi”. (Shahih Muslim, 14/185,kitab As Salam, bab Istihbab ArRuqyah Minal ‘Ain Wan Namlah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon dukungan komentarnya ya