Sabtu, 09 Februari 2013

kaidah al-Quran

( KAJIAN ) AL-QURAN OBATPENAWAR LAHIR DAN BATHIN,DIPERHATIKAN ADABMEMBACANYA - Setiap muslimharus meyakini kesucian KalamAllah, keagungannya, dankeutamaannya di atas seluruhkalam (ucapan). Al-Qur'anul Karimitu Kalam Allah yang di dalamnyatidak ada kebatilan. Al-Qur'anmemberi petunjuk jalan yang lurusdan memberi bimbingan kepada umatmanusia di dalam menempuhperjalanan hidupnya, agar selamatdi dunia dan di akhirat, dandimasukkan dalam golongan orang-orang yang mendapatkan rahmatdari Allah Ta'ala.Untuk itulah tiada ilmu yang lebihutama dipelajari oleh seorangmuslim melebihi keutamaanmempelajari Al-Qur'an.Sebagaimana sabda NabiShallallahu 'alaihi wa sallam :"Sebaik-baik kamu adalah orangyang mempelajari Al-Qur'an danmengajarkan-nya." (HR. Bukhari).Dalam riwayat Imam Muslimdijelaskan: "Bacalah Al-Qur'an,sesungguhnya Al-Qur'an itu akanmenjadi syafa'at di hari Qiyamatbagi yang membacanya(ahlinya)." (HR. Muslim).Wajib bagi kita menghalalkan apayang dihalalkan Al-Qur'an danmeng-haramkan apa yangdiharamkannya. Diwajibkan pulaberadab dengannya dan berakhlaqterhadapnya.Di saat membaca Al-Qur'anseorang muslim perlumemperhatikan adab-adab berikutini untuk mendapatkankesempurnaan pahala dalammembaca Al-Qur'an:- Agar membacanya dalam keadaanyang sempurna, suci dari najis, dandengan duduk yang sopan dantenang. Dalam membaca Al-Qur'andianjurkan dalam keadaan suci.Namun apabila dia membaca dalamkeadaan najis, diperbolehkandengan Ijma' umat Islam. ImamHaromain berkata; orang yangmembaca Al-Qur'an dalam keadaannajis, dia tidak dikatakanmengerjakan hal yang makruh, akantetapi dia meninggalkan sesuatuyang utama. (At-Tibyan,hal.58-59).- Membacanya dengan pelan(tartil) dan tidak cepat, agar dapatmenghayati ayat yang dibaca.Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa saja yangmembaca Al-Qur'an (khatam)kurang dari tiga hari, berarti diatidak memahami" (HR. Ahmad danpara penyusun Kitab-Kitab Sunan).Dan sebagian kelompok darigenerasi pertama membencipengkhataman Al-Qur'an seharisemalam, dengan dasar hadits diatas. Rasulullah telahmemerintahkan Abdullah Ibnu Umaruntuk mengkhatamkan Al-Qur'ansetiap satu minggu (7 hari).(Muttafaq Alaih). Sebagaimanayang dilakukan Abdullah bin Mas'ud,Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit ,mereka mengkhatamkan Al-Qur'ansekali dalam seminggu.- Membaca Al-Qur'an dengankhusyu'. Dengan memeperlihatkanduka cita atau menangis, karenasentuhan pengaruh ayat yangdibaca bisa menyentuh jiwa danperasaan. Rasulullah n bersabda:"Bacalah Al-Qur'an danmenangislah, apabila kamu tidakmenangis maka usahakan seakan-akan menangis (karena ayat yangengkau baca). (HR. Al-Bazzar).Di dalam sebuah ayat Al-Qur'an,Allah Ta'ala menjelaskan sebagiandari sifat-sifat hambaNya yangshalih:" Dan mereka menyungkur atasmuka mereka sambil menangis danmereka bertambah khusyu' (Al-Isra': 109).- Agar membaguskan suara didalam membacanya, sebagaimanasabda Rasulullah Shallallahu 'alaihiwa sallam : "Hiasilah Al-Qur'andengan suaramu" (HR Ahmad, IbnuMajah dan Al-Hakim).Di dalam hadits lain dijelaskan:"Tidak termasuk umatku orangyang tidak melagukan Al-Qur'an" (HR. Al-Bukhari danMuslim). Maksud hadits di atas,membaca Al-Qur'an dengansusunan bacaan yang jelas danterang makhroj hurufnya, panjangpendeknya bacaan, tidak sampaikeluar dari ketentuan kaidahTajwid.Membaca Al-Qur'an dimulai denganIsti'adzah.Allah Subhanahu wa Ta'alaberfirman: "Dan bila kamu akanmembaca Al-Qur'an, maka mintalahperlindungan kepada Allah dari(godaan-godaan) syaithan yangterkutuk" (An-Nahl: 98).Apabila ayat yang dibaca dimulaiadri awal surat, setelah isti'adzahterus membaca Basmalah, danapabila tidak di awal surat cukupmembaca isti'adzah. Khusus suratAt-Taubah walaupun dibaca mulaiawal surat tidak usah membacaBasmalah, cukup dengan membacaisti'adzah saja.- Membaca Al-Qur'an denganberusaha mengetahui artinya danmemahami inti dari ayat yangdibaca dengan beberapa kandunganilmu yang ada di dalamnya. FirmanAllah Ta'ala: "Maka apakah merekatidak memperhatikan Al-Qur'an,ataukah hati mereka terkunci?(Muhammad: 24).- Membaca Al-Qur'an dengan tidakmengganggu orang yang sedangshalat, dan tidak perlu membacanyadengan suara yang terlalu kerasatau di tempat yang banyak orang.Bacalah dengan suara yang lirihatau dalam hati secara khusyu'.Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Orang yang terang-terangan (ditempat orang banyak) membaca Al-Qur'an, sama dengan orang yangterang-terangan dalamshadaqah" (HR. Tirmidzi, Nasa'i, danAhmad).Dalam hadits lain dijelaskan:"Ingatlah bahwasanya setiap haridari kamu munajat kepada Rabbnya,maka janganlah salah satu darikamu mengganggu yang lain, dansalah satu dari kamu tidak bolehmengangkat suara atas yang laindi dalam membaca (Al-Qur'an)" (HR.Abu Dawud, Nasa'i, Baihaqi danHakim), ini hadits shahih dengansyarat Shaikhani (Bukhari-Muslim).Jadi jangan sampai ibadah yangkita lakukan tersebut sia-siakarena kita tidak mengindahkansunnah Rasulullah dalammelaksanakan ibadah membaca Al-Qur'an. Misalnya, dengan suarayang keras pada larut malam, yangakhirnya mengganggu orang yangistirahat dan orang yang shalatmalam.- Dengarkan bacaan Al-Qur'an Jikaada yang membaca Al-Qur'an, makadengarkanlah bacaannya itudengan tenang, Allah Ta'alaberfirman: "Dan tatkala dibacakanAl-Qur'an, maka dengarkanlah dandiamlah, semoga kamu diberirahmat" (Al-A'raaf: 204).- Membaca Al-Qur'an dengan salingbergantian.Apabila ada yang membaca Al-Qur'an, boleh dilakukanmembacanya itu secara bergantian,dan yang mendengarkannya harusdengan khusyu' dan tenang.Rasulullah n bersabda:"Tidaklah berkumpul suatu kaum didalam rumah-rumah Allah, merekamembaca Al-Qur'an dan salingmempelajarinya kecuali akan turunatas mereka ketenangan, danmereka diliputi oleh rahmat (Allah),para malaikat menyertai mereka,dan Allah membang-ga-banggakanmereka di kalangan (malaikat)yang ada di sisiNya." (HR. AbuDawud).- Berdo'a setelah membaca Al-Qur'an. Dalam sebuah riwayatdijelas-kan, bahwa para sahabatapabila setelah khatam membacaAl-Qur'an, mereka berkumpul untukberdo'a dan mengucapkan: 'Semogarahmat turun atas selesainyamembaca Al-Qur'an'. Dan sebuahhadits dijelaskan, diriwayatkan dariAnas bin Malik radhiyallah 'anhubahwasanya apabila ia telahkhatam membaca Al-Qur'an, iamengumpulkan keluarganya danberdo'a. (HR Abu Dawud).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon dukungan komentarnya ya