Minggu, 17 Februari 2013

bahtera rumah tangga

( HIKMAH ) BAHTERA RUMAHTANGGA DI JALAN ALLAH -Ingatlah tentang awal niatmenikah yang hanya untukberibadah kepada Allah. ingatkanjuga pasangan kita bahwapernikahan adalah ladang amal bagikita untuk meraih surga. Ketikapikiran sehat itu kompak dibentukoleh kita dan pasangan, maka insyaAllah akan selalu ada kebersamaandan kebahagiaan dalam kehidupanrumah tangga kita.Ada pelajaran manis yang bisa kitapetik dari rumah tanggaRasulullah� Salallahu a'alaihiwassalam dengan istri beliaukhadijah. Saat itu Nabi barumenerima wahyu pertama di GuaHira. Nabi shallallahu alaihi wasallampulang ke rumah dan sang istriKhadijah melihat beliau dalamkeadaan gemetar fisik dan hatinya.Beliau masuk dan berkata: selimutiaku, selimuti aku...Beliaupun juga berkata: Khadijah,aku khawatir diriku akan tertimpamusibah, aku khawatir diriku akantertimpa musibah.Khadijah menjawab, Bergembiralah,demi Allah, Allah tidak akanmerendahkanmu selamanya. Engkaubenar-benar jujur dalam ucapan,menjaga silaturahim, menanggungbeban, memuliakan tamu danmembantu orang yang kesulitan.Subhanallah, itulah pelajaranberharga dari manisnya sebuahsikap memahami yangmenyamankan. Khadijah tanpaprotes dahulu saat melihatsuaminya yang panik, dan malahsebaliknya, langsung memahamisang suami yang tengah khawatirdan panik tersebut denganmemberikan halusnya kata sebagaitimbal balik, dan sikap membangunkepekaan.Dia menyelimuti Rasulullah, danmenenangkan Beliau denganberkata :Bergembiralah, demi Allah, Allahtidak akan merendahkanmuselamanya.Sikap memahami yang dilakukanoleh Khadijah seperti ini mampumeredam susana hati Rasululah.Selain itu, pilihan kata yangdiucapkannya mampu menghilangkankepanikan suaminya. Khadijah tahubahwa kalimat yang intinyamenyandarkan kenyamanan hanyakepada Allah adalah puncakkenyamanan dan kepasrahan bagiRasulullah SAW. Cara berkomunikasiibunda kita khadijah tersebutmengalir jujur dan bukan basa-basi,sehingga menyejukkan hati yangsedang panas, menenangkan jiwayang sedang gemetar, sertamemantapkan keyakinan akanpertolongan Allah.Inilah Komunikasi dan pemahamanterbaik yang sangat dahsyatantara suami istri yang tanpapelatihan berbelit, dan atau dengankonsep yang rumit. Semua berasaldari sebuah ketulusan. Ketulusanmenerima pasangan kita apaadanya, sepaket denganbagaimanapun keadaan ataukondisinya yang lalu, serta yangakan datang. Termasuk jugaketulusan untuk merangkul kembalimereka bangkit demi menjadi yanglebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon dukungan komentarnya ya