Kamis, 07 Februari 2013

doa untuk orang yang tlah tiada

( KISAH RENUNGAN ) TANGISANBIDADARI KECIL - Sore itu Hasanal-Bashri sedang duduk-duduk diteras rumahnya. Rupanya iasedang bersantai makan angin. Taklama setelah ia duduk bersantai,lewat jenazah dengan iring-iringanpelayat di belakangnya. Di bawahkeranda jenazah yang sedangdiusung berjalan gadis kecil sambilterisak-isak. Rambutnya tampakkusust dan terurai, tak beraturan.Al-Bashri tertarik penampilan gadiskecil tadi. Ia turun dari rumahnyadan turut dalam iring-iringan. Iaberjalan di belakang gadis kecil itu.Di antara tangisan gadis ituterdengar kata-kata yangmenggambarkan kesedihan hatinya."Ayah, baru kali ini aku mengalamiperistiwa seperti ini."Hasan al-Bashri menyahut ucapansang gadis kecil, "Ayahmu jugasebelumnya tak mengalamiperistiwa seperti ini."Keesokan harinya, usai salatsubuh, ketika mataharimenampakkan dirinya di ufuk timur,sebagaimana biasanya Al-Bashriduduk di teras rumahnya. Sejuruskemudian, gadis kecil kemarinmelintas ke arah makan ayahnya."Gadis kecil yang bijak," gumam Al-Bashri. "Aku akan ikuti gadis kecilitu."Gadis kecil itu tiba di makanayahnya. Al-Bashri bersembunyi dibalik pohon, mengamati gerak-geriknya secara diam-diam. Gadiskecil itu berjongkok di pinggirgundukan tanah makam. Iamenempelkan pipinya ke atasgundukan tanah itu. Sejuruskemudian, ia meratap dengan kata-kata yang terdengar sekali olehAl-Bashri."Ayah, bagaimana keadaanmutinggal sendirian dalam kubur yanggelap gulita tanpa pelita dan tanpapelipur? Ayah, kemarin malamkunyalakan lampu untukmu, semalamsiapa yang menyalakannyauntukmu? Kemarin masihkubentangkan tikar, kini siapa yangmelakukannya, Ayah? Kemarinmalam aku masih memijat kaki dantanganmu, siapa yang memijatmusemalam, Ayah? Kemarin aku yangmemberimu minum, siapa yangmemberimu minum tadi malam?Kemarin malam aku membalikkanbadanmu dari sisi yang satu ke sisiyang lain agar engkau merasanyaman, siapa yang melakukannyauntukmu semalam, Ayah?""Kemarin malam aku yangmenyelimuti engkau, siapakah yangmenyelimuti engkau semalm, ayah?Ayah, kemarin malam kuperhatikanwajahmu, siapakah yangmemperhatikan tadi malam Ayah?Kemarin malam kau memanggilkudan aku menyahut penggilanmu,lantas siapa yang menjawabpanggilanmu tadi malam Ayah?Kemarin aku suapi engkau saat kauingin makan, siapakah yangmenyuapimu semalam, Ayah?kemarin malam aku memasakkananeka macam makanan untukmuAyah, tadi malam siapa yangmemasakkanmu?"Mendengar rintihan gadis kecil itu,Hasan al-Bashri tak tahanmenahan tangisnya. Keluarlah iadari tempat persembunyiannya, lalumenyambut kata-kata gadis kecilitu."Hai, gadis kecil! jangan berkataseperti itu. Tetapi, ucapkanlah,"Ayah, kuhadapkan engkau ke arahkiblat, apakah kau masih seperti ituatau telah berubah, Ayah? Kamikafani engkau dengan kafan yangterbaik, masih utuhkan kain kafanitu, atau telah tercbik-cabik, Ayah?Kuletakkan engkau di dalam kuburdengan badan yang utuh, apakahmasih demikian, atau cacing tanahtelah menyantapmu, ayah?""Ulama mengatakan bahwa hambayang mati ditanyakan imannya. Adayang menjawab dan ada juga yangtidak menjawab. Bagaimana denganengkau, Ayah? Apakah engkau bisamempertanggungjawabkan imanmu,Ayah? Ataukah, engkau tidakberdaya?""Ulama mengatakan bahwa merekayang mati akan diganti kainkafannya dengan kain kafan darisorga atau dari neraka. Engkaumendapat kain kafan dari mana,Ayah?""Ulama mengatakan bahwa kubursebagai taman sorga atau jurangmenuju neraka. Kubur kadangmembelai orang mati seperti kasihibu, atau terkadang menghimpitnyasebagai tulang-belulangberserakan. Apakah engkau dibelaiatau dimarahi, Ayah?""Ayah, kata ulama, orang yangdikebumikan menyesal mengapatidak memperbanyak amal baik.Orang yang ingkar menyesaldengan tumpukan maksiatnya.Apakah engkau menyesal karenakejelekanmu ataukah karena amalbaikmu yang sedikit, Ayah?""Jika kupanggil, engkau selelumenyahut. Kini aku memanggilmu diatas gundukan kuburmu, lalumengapa aku tak bisa mendengarsahutanmu, Ayah?""Ayah, engkau sudah tiada. Akusudah tidak bisa menemuimu lagihingga hari kiamat nanti. WahaiAllah, janganlah Kau rintangipertemuanku dengan ayahku diakhirat nanti."Gadis kecil itu menengok kepadaHasan al-Bashri seraya berkata,"Betapa indah ratapanmu kepadaayahku. Betapa baik bimbinganyang telah kuterima. Engkauingatkan aku dari lelap lalai."Kemudian, Hasan al-Bashri dangadis kecil itu meninggalkan makam.Mereka pulang sembari berderaitangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon dukungan komentarnya ya