Senin, 26 Agustus 2013

AGAR DOA MUSTAJAB

Doa pada artikel sebelumnya mengandung persoalan-persoalan pokok dalam akidah Islam di antaranya:

1. Rasa gundah dan sedih yang menimpa seseorang akan menjadi kafarah (penghapus dari dosanya) berdasarkan hadits Mu'awiyah radliyallah 'anhu,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sabda,

ﺎَﻣ ْﻦِﻣ َﻦِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ُﺐﻴِﺼُﻳ ٍﺀْﻲَﺷ ﻲِﻓ ِﻩِﺪَﺴَﺟ ﺎَّﻟِﺇ ِﻪﻳِﺫْﺆُﻳ
ُﻪَّﻠﻟﺍ َﺮَّﻔَﻛ ُﻪْﻨَﻋ ِﻪِﺑ ْﻦِﻣ ِﻪِﺗﺎَﺌِّﻴَﺳ

"Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang mukmin pada tubuhnya sehingga membuatnya sakit kecuali Allah akan menghapuskan dosa- dosanya. " (HR. Ahmad 4/98, Al-Hakim 1/347 dan beliau menyatakan shahih sesuai syarat Syaikhain. Imam al- Dzahabi menyepakatinya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al- Shahihah 5/344, no. 2274)

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma , dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , beliau bersabda:
ﺎَﻣ َﻢﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ُﺐﻴِﺼُﻳ ٍﺐَﺼَﻧ ْﻦِﻣ ٍﺐَﺻَﻭ َﻻَﻭ َﻻَﻭ َﻻَﻭ ٍّﻢَﻫ
َﻻَﻭ ٍﻥْﺰُﺣ ﻯًﺫَﺃ ٍّﻢَﻏ َﻻَﻭ ﻰَّﺘَﺣ ِﺔَﻛْﻮَّﺸﻟﺍ ﺎَﻬُﻛﺎَﺸُﻳ َّﻻِﺇ َﺮَّﻔَﻛ
ُﻪﻠﻟﺍ ﺎَﻬِﺑ ُﻩﺎَﻳﺎَﻄَﺧ ْﻦِﻣ
"Tidaklah menimpa seorang muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan,gangguan dan duka, sampai pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya. ” (Muttafaqun alaih)

Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata dalam Syarh Riyadhish Shalihin
(1/94): “Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau berkeyakinan bahwa kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, sampaipun duri yang mengenai dirimu, akan berlalu tanpa arti.

Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menggantikan dengan yang lebih baik (pahala) dan menghapuskan dosa-dosamu dengan sebab itu.Sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Ini merupakan nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala . Sehingga, bila musibah itu terjadi dan orang yang tertimpa musibah itu:

a. Dia mengingat pahala dan mengharapkannya, maka dia akan mendapatkan dua balasan, yaitu menghapus dosa dan tambahan kebaikan (sabar dan ridha terhadap musibah).

b. Dia lupa (akan janji Allah Subhanahu wa Ta'ala ), maka akan sesaklah dadanya sekaligus menjadikannya lupa terhadap niat mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala. Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau larut dalam kesedihan karena kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, tak akan akan
berlalu tanpa arti. Dengannya Allah akan memberi pahala dan menghapuskan dosamu. . .

Dari penjelasan ini, ada dua pilihan bagi seseorang yang tertimpa musibah:

beruntung dengan mendapatkan
penghapus dosa dan tambahan kebaikan, atau merugi, tidak mendapatkan kebaikan bahkan mendapatkan murka Allah Ta’ala karena dia marah dan tidak sabar atas taqdir tersebut.”

2. Kedudukan ubudiyah merupakan tingkatan iman tertinggi. Karenanya,seorang muslim wajib menjadi hamba Allah semata dan senantiasa beribadah kepada-Nya, Dzat yang tidak memiliki sekutu. Hal ini ditunjukkan lafadz, Inni 'Abduka Wabnu 'Abdika Wabnu Amatik (Sesungguhnya aku adalah hamba-Mu,anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu).

Kedudukan ubudiyah merupakan
tingkatan iman tertinggi.Karenanya, seorang muslim wajib menjadi hamba Allah semata dan senantiasa beribadah kepada-Nya, Dzat yang tidak memiliki
sekutu.

3. Semua urusan hamba berada di tangan Allah yang diarahkan sekehandak-Nya. Dan masyi'ah
(kehendak) hamba mengikuti kehendak Allah. hal ini ditunjukkan oleh lafadz, Naashiyatii biyadik (Ubun-ubunku berada di tangan-Mu).

4. Allah yang berhak mengadili dan
memutuskan perkara hamba-hamba-Nya dalam perselisihan di antara mereka. Hal ini ditunjukkan oleh lafadz,'Adlun fiyya qadla-uka (Ketetapan-Mu adil atas diriku).

Allah Ta'ala berfirman,
ِﻥِﺇ ِﻪَّﻠِﻟ ﺎَّﻟِﺇ ُﻢْﻜُﺤْﻟﺍ ﺎَّﻟَﺃ َﺮَﻣَﺃ ﺍﻭُﺪُﺒْﻌَﺗ ُﻩﺎَّﻳِﺇ ﺎَّﻟِﺇ َﻚِﻟَﺫ ُﻦﻳِّﺪﻟﺍ
ُﻢِّﻴَﻘْﻟﺍ
"Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, . . " (QS. Yuusuf: 40)

5. Ketetapan takdir-Nya adil dan baik bagi seorang muslim. Jika dia mendapat kebaikan, bersyukur, dan itu baik baginya. Sebaliknya, bila tertimpa keburukan (musibah atau bencana) dia bersabar, dan itupun baik baginya. Semua perkara orang mukmin itu baik,
dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh orang beriman. (HR. Muslim)

6. Anjuran untuk bertawassul dengan Asmaul Husna (Nama-nama Allah yang Mahaindah) dan sifat-sifatnya yang Maha tinggi. Allah perintahkan sendiri bertawassul dengannya dalam firman-Nya,
ِﻪَّﻠِﻟَﻭ ﻰَﻨْﺴُﺤْﻟﺍ ُﺀﺎَﻤْﺳَﺄْﻟﺍ ﺎَﻬِﺑ ُﻩﻮُﻋْﺩﺎَﻓ
"Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu . ." (QS. Al- A'raaf: 180)

7. Nama-nama Allah dan sifat-sifatnya adalah tauqifiyyah yang tidak diketahui kecuali melalui wahyu. Allah sendiri yang menamakan diri-Nya dengan nama-nama tersebut dan mengajarkannya kepada para hamba- Nya.

8. Nama-nama Allah tidak terbatas pada 99 nama. Hal ini ditunjukkan oleh lafadz, awis ta'tsarta bihii fii 'ilmil ghaibi 'indaka (atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu).
Sedangkan hadits yang menerangkan jumlah nama Allah ada 99,
َّﻥﺇ ًﺔَﻌْﺴِﺗ ِﻪَّﻠِﻟ ﺎًﻤْﺳﺍ َﻦﻴِﻌْﺴِﺗَﻭ ًﺔَﺋﺎِﻣ ﺍًﺪِﺣﺍَﻭ ﺎَّﻟِﺇ ْﻦَﻣ
ﺎَﻫﺎَﺼْﺣَﺃ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻞَﺧَﺩ
"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menghafalnya pasti masuk surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut imam al- Khathabi dan lainnya, maknanya adalah seperti orang yang mengatakan "Saya memiliki 1000 dirham yang kusiapkan untuk sedekah," yang bukan berarti uangnya hanya 1000 dirham itu saja.
(Majmu' Fatawa: 5/217)

9. Al-Qur'an memberi petunjuk kepada jalan yang paling lurus. Keberadaannya laksana musim semi bagi hati orang mukmin, memberi kenyamanan pada hatinya, menjadi cahaya bagi dadanya, sebagai pelipur kesedihannya, dan penghilang bagi kesusahannya. Hal ini menunju

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon dukungan komentarnya ya