Rabu, 10 Juli 2013

TATA CARA MAKAN ANJURAN NABI MUHAMMAD SAW

MAKAN SESUAI ANJURAN NABI
MUHAMMAD SAW
15 Tata Cara Makan Sesuai
Anjuran Nabi Muhammad SAW
antara lain sebagai berikut :
Makan Sesuai Anjuran Nabi
Muhammad SAW

1. Membaca basmalah ketika hendak
makan , dan mengakhiri dengan
membaca hamdalah.
Barangkali hikmah membaca
basmalah dan hamdalah adalah
seorang muslim selalu mengingat
bahwa makanan yang disantap
tidak lain adalah nikmat dan
anugerah dari Allah yang Maha
Lembut dan Maha Tahu. Dia akan
terhindar dari sikap berlebih-lebihan
dan mubadzir. Seorang muslim juga
akan selalu sadar bahwa makanan
bukan tujuan akhir, tapi sarana
menambah kekuatan untuk menuju
ketaatan kepada Allah,
memakmurkan bumi dan menaburinya
dengan kebaikan.
2. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan .
Nabi bersabda:
”Barangsiapa tertidur sedang di
kedua tangannya terdapat bekas
gajih, lalu ketika bangun pagi dia
menderita suatu penyakit, maka
hendaklah dia tidak mencela
melainkan dirinya sendiri”.
Nabi sendiri jika hendak makan
selalu mencuci tangan terlebih
dahulu, sebagaimana yang dijelaskan
dalam hadits yang diriwayatkan
Nasa’i dari Aisyah ra.
3. Menjauhi sikap berlebihan dan
rakus .
Makan adalah kewajiban. Dengan
makan seorang muslim memperoleh
kekuatan untuk beribadah. Dalam
hadist yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim dari Abdullah ibn
Umar:
”Sesungguhnya tubuhmu mempunyai
hak yang harus kamu penuhi”.
Namun demikian kita harus ingat
batasan dalam mengkonsumsi
makanan, yaitu menjauhi sikap
berlebihan dan rakus.
Banyak sekali dalil yang menekankan
hal ini. Allah dalam surat al-A’raf
ayat 31 berfirman:
”Makan dan minumlah, tapi janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan”.
Dan juga di surat Thaha ayat 81:
”Makanlah diantara rezeki yang
baik yang telah Kami berikan pada
kalian, dan janganlah melampaui
batas padanya”.
Sementara Rasulullah saw sendiri
telah memerintahkan untuk
mengatur waktu makan dan
berpegang teguh pada etika,
sebagaimana sabda Beliau:
”Kami adalah orang-orang yang
tidak makan kecuali setelah lapar,
dan bila makan kami tidak sampai
kenyang”.
Beliau juga bersabda:
”Tidaklah anak cucu Adam mengisi
wadah yang lebih buruk dari
perutnya. Sebenarnya beberapa
suap saja sudah cukup untuk
menegakkan tulang rusuknya. Kalau
dia harus mengisinya, maka
sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan
sepertiga lagi untuk bernafas”. (HR.
Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim)
Maksudnya sebenarnya makanan
dalam porsi minimal pun sudah cukup
baginya untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya. Di dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim,
Ibnu Majah, Imam Ahmad dan
Darimi, Rasulullah saw juga
bersabda:
”Makanan satu orang cukup untuk
dua orang, makanan dua orang
cukup untuk empat orang, dan
makanan empat orang sebenarnya
cukup untuk delapan orang”.
Dalam hadits lain disebutkan:
”Sesungguhnya termasuk sikap
berlebih-lebihan bila kamu memakan
segala sesuatu yang kamu
inginkan”. (HR Ibnu Majah)
Beliau pun bersabda:
”Seorang mukmin makan dengan
satu usus, sementara orang kafir
makan dengan tujuh usus”. (HR.
Muslim, Turmudzi, Ahmad, dan Ibnu
Majah)
4. Makan dengan tiga jari.
Dengan tiga jari berarti kita telah
bersikap seimbang. Sebagaimana
dikatakan bahwa makan dengan lima
jari menunjukkan kerakusan,
sedangkan makan dengan satu
atau dua jari menunjukkan
kesombongan dan keangkuhan.
5. Duduk tegak lurus saat makan
dan tidak bersandar .
Rasulullah melarang seseorang
makan sambil bersandar karena
membahayakan kesehatan dan
mengganggu pencernaan lambung.
6. Minum dengan tiga kali tegukan.
Dilakukan sambil duduk dan tidak
bernafas dalam gelas.
Nabi mengajarkan minum dengan
menyesap (minum air dengan
menempelkan bibir ke air), bernafas
di luar gelas serta tidak minum
dengan cara menenggak. Maksudnya
adalah mencegah masuknya udara
ke dalam lambung.
Ubay bin Ka’ab berkata:
”Nabi saw tidak pernah meniup
makanan dan minuman, tidak
bernafas di dalam wadah. Bahkan
beliau melarang meniup makanan dan
minuman.”
Nabi saw biasa minum dengan tiga
kali teguk, sambil bernafas di
antara tiga kali tegukan di luar
gelas dan bukan di dalamnya.
Diriwayatkan dari Anas ra bahwa
Rasulullah saw bernafas tiga kali
saat minum. Beliau bersabda:
”Sungguh, ini lebih mengenyangkan,
menyembuhkan, dan menyegarkan”.
(HR Bukhari dan Muslim)
Anas juga berkata:
”Rasulullah saw telah melarang
minum sambil berdiri”. (HR Muslim)
Ibnu Abbas menambahkan:
”Rasulullah saw telah melarang
minum dari mulut poci”. (HR Bukhori
dan Ibnu Majah)
7. Mendahulukan makan buah-
buahan sebelum makan daging
(makanan utama).
Hal ini sebagai upaya untuk
mengikuti apa yang dilakukan para
penghuni surga. Dalilnya adalah
Qur’an surat al-Waqi’ah ayat
20-21:
”Dan buah-buahan dari apa yang
mereka pilih, dan daging burung dari
apa yang mereka inginkan”.
8. Menutup makanan dan minuman di
atas meja.
Nabi mewajibkan menutup makanan
untuk melindunginya dari
pencemaran, sebagaimana
dinyatakan dalam hadits Nabi saw.:
”Tutuplah bejana”. (HR. Muslim,
Ahmad, dan Ibnu Majah)
Dalam riwayat Bukhari disebutkan:
”Tutuplah makanan dan minuman”.
Rasulullah saw bersabda:
”Tutuplah wadah tempat makanan
dan minuman, karena dalam satu
tahun ada satu malam yang di
malam itu turun wabah dari langit.
Wabah itu tidak menjumpai wadah
yang terbuka melainkan akan ada
sebagian dari wabah itu yang
mengenai wadah itu”.
9. Mencuci mulut (berkumur) sebelum
dan setelah makan.
Hal ini dimaksudkan untuk
membersihkan gigi dari sisa
makanan dan bakteri. Secara
khusus beliau menekankan
pentingnya berkumur setelah minum
susu:
”Berkumurlah kalian setelah minum
susu, karena di dalamnya
mengandung lemak”. (HR. Ibnu
Majah)
10. Suplemen makanan terbaik
adalah madu .
Rumah Nabi tidak pernah kehabisan
madu. Nabi juga menganjurkan untuk
meminum madu secara teratur. Nabi
bersabda:
”Hendaklah kalian meminum madu”.
Adapun Nabi mengajarkan bahwa
cara terbaik meminum madu adalah
dengan melarutkan satu sendok
madu dengan air yang tidak dingin
dan diaduk dengan baik.
11. Tidak memasukkan makanan
pada makanan.
Ada dua pendapat mengenai maksud
dari memasukkan makanan pada
makanan. Pendapat pertama
adalah kita dilarang makan kecuali
setelah dua jam dari waktu makan
berat. Pendapat kedua adalah kita
dilarang menyuap makanan ke dalam
mulut pada saat masih ada
makanan di dalamnya. Dunia
kedokteran modern membuktikan
bahwa kedua hal tersebut memang
berdampak negatif pada
kesehatan.
12. Menjilati jari dan tempat makan .
Menjilati tempat bekas makan akan
sangat membantu pencernaan.
Rasulullah saw sendiri menjilati
jemari beliau setelah makan. Beliau
bersabda:
”Apabila salah seorang di antara
kalian selesai makan, hendaklah dia
tidak membersihkan tangannya
sehingga menjilatinya”. (HR. Bukhori,
Muslim, Ahmad, Tabrani)
Hal itu menunjukkan adanya
perintah untuk tidak meninggalkan
sisa makanan di tempat makan.
Juga diriwayatkan Turmudzi dengan
lafaz:
”Barangsiapa makan di piring, lalu ia
menjilatinya, maka piring itu akan
memohonkan ampun untuknya”. (HR.
Turmudzi, Ibnu Majah, Ahmad)
13. Nabi melarang menggabungkan
antara susu dan ikan, cuka dan
susu, cuka dan ikan, buah dan susu,
cuka dan nasi, delima dengan
tepung, kubis (kol) dengan ikan,
bawang putih dengan bawang
merah, makanan lama dengan
makanan baru, makanan asam
dengan makanan pedas, makanan
panas dengan makanan dingin.
14. Tidak tidur setelah makan .
Nabi menganjurkan seseorang
berjalan-jalan setelah makan malam.
Tapi bisa juga digantikan oleh
shalat. Hal ini dimaksudkan agar
makanan yang dikonsumsi masuk
lambung dengan tepat sehingga bisa
dicerna dengan baik. Diriwayatkan
dari Aisyah bahwa Nabi saw
bersabda:
”Cairkan makanan kalian dengan
berdzikir kepada Allah yang
Mahatinggi dan shalat, serta
janganlah kalian tidur setelah
makan, karena dapat membuat hati
kalian menjadi keras”. (HR. Abu Naim
dengan sanad dha’if)
Diriwayatkan dari Anas dengan
status marfu’:
”Makan malamlah sekalipun hanya
dengan kurma kering (yang rusak),
karena meninggalkan makan malam
dapat mempercepat penuaan”.
15. Makan bersama-sama dan tidak
sendiri-sendiri .
Hal ini menyebarkan sekaligus
menciptakan nuansa penuh kasih
sayang dan rasa saling mencintai
yang tentunya akan memberi nilai
positif bagi selera makan.
16. Makan sambil berbincang dan
tidak diam.
Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan suasana rileks dan
menyenangkan saat makan.
17. Menghormati budaya dan tradisi
makan yang ada di tempat kita
makan. Dilarang menghina atau
membenci makanan, sekalipun
makanan itu di luar kebiasaan kita.
18. Bersikap lembut terhadap orang
sakit dengan tidak memaksakan
makanan tertentu.
19. Menjaga perasaan orang lain
dengan tidak membelakangi posisi
mereka. Hal ini bisa menyebabkan
terganggunya selera makan orang
tersebut.
20. Tidak mengkonsumsi makanan
yang terlalu panas dan minuman
yang terlalu dingin.

1 komentar:

  1. meninglkn mkn mlam dpt mmpercpt pnuaan,apa itu bnar ada hadis x ga dan klo mkan siang gmn

    BalasHapus

mohon dukungan komentarnya ya