Senin, 26 Agustus 2013

ARTI DARI KESEPIAN

YOU'RE NOT ALONE,DON'T WORRY

Kebanyakan manusia menyatakan
kesepian bila sendirian, bahkan tetap kesepian di tengah-tengah
keramaian apa lagi di jaman yang individualitasnya sangat tinggi
Sehingga menusia membuat tempat- tempat hiburan yang di dalamnya terdapat musik yang hingar bingar tapi anehnya di tengah-tengah gelegar suara musik tersebut mereka tetap kesepian

Jadi, apa itu SEPI?

Ternyata sepi tidak sama dengan
kesepian, MENGAPA?

Karena di tengah-tengah keramaianpun seseorang bisa
merasa kesepian

Kesepian timbul karena rasa yang
merasa sendirian tanpa orang-orang yang dicintai

Disinilah awal munculnya kesepian
tersebut. Sesungguhnya manusia yang sadar akan keberadaan Allah SWT tidak akan pernah kesepian apa lagi kalau sadar bahwa manusia sebenarnya tidak pernah sendiri walapun sendirian, tidak pernah kesepian walaupun dalam keadaan sepi.

Karena manusia walaupun sendirian secara fisik tapi sebenarnya banyak pendamping-pendampingnya yang setia yaitu anggota tubuhnya masih berfungsi

Masih menemukan cahaya

Masih mendengarkan suara

Masih bersama waktu dan tahu waktu

Orang lain masih ada disekitarnya

Bisa berkomunikasi dua arah dengan orang lain

Bisa berbuat apa saja yang bisa
dilakukan jadi, sebenarnya bila seseorang kesepian atau merasa sepi,Orang tersebut hanya terpaku pada kesendiriannya, tanpa orang lain atau bersama orang lain, tapi tidak bersama orang-orang yang dicintainya atau orang tersebut berpikiran
sangat sempit

Yaitu dia hanya berputar-putar pada dirinya sendiri, hanya pada jasmaninya saja.

Padahal secara rohani seseorang
dimanapun dan kapanpun dia tidak pernah sendirian. . .

Karena Allah SWT selalu
bersamanya dua Malaikat Rokib dan Atid selalu bersamanya

Hanya dia tidak sadar atau tidak
mempercayai keberadaan Allah dan malaikat tersebut.

Manusia benar-benar sepi sendirian dan kesepian apabila Allah SWT tidak ada ( dan ini mustahil )

Bagi yang tidak beriman kepada Allah SWT manusia benar-benar sepi, sendiri dan kesepian.

Apabila tidak ada cahaya atau hidup dalam kegelapan

Tidak tahu waktu, baik melalui matahari atau jam

Tidak mendengar suara apapun

Tidak melihat apapun

Tidak bisa merasakan apapun

Tidak bisa berkomunikasi kepada
siapapun

Tidak bisa berbuat apapun

Jadi, selama semua hal tersebut
masih ada dan dia sadari itu semua maka sesungguhnya dia tidak akan pernah merasa kesepian sedikitpun dimanapun dan kapanpun dia berada bagi yang beriman kepada Allah SWT tak ada alasan sedikitpun untuk
kesepian

Omong kosong kalau beriman tapi
tetap kesepian kalau kesepian walau beriman. berarti imannya belum sempurna hanya iman aku-akuan

Bagi seorang sufi, walau mungkin ada yang tak suka dengan istilah ini dia lebih menyukai sepi dan
sendiriana karena dengan menyepi dan menyendiri lebih banyak waktu yang ia pergunakan untuk berdzikir dan bermunajat
kepada Allah SWT.

Itu sufi di jaman lampau, kesufian di jaman kiwari atau sufi di jaman
modern sekarang ini bukan pergi ke tempat-tempat sunyi dan sepi.
Namun dia adalah pejuang-pejuang Islam yang terjun ke medan juang yang penuh dengan onak dan duri, yang bermandi keringat dan jika perlu air mata, darah bahkan nyawa, semangat juang yang membara di tengah-tengah kobaran api yang terus membakar dan menyalakan semangat juang yang tak kenal henti dan berhenti, kecuali mati.

Bukan lagi pergi jauh menghindari keramaian publik yang mungkin penuh caci maki dan mungkin penuh dengan kotoran yang hampir menenggelamkan semua actor moralitas yang membina ummat di manapun dan kapan pun berada, tak kenal waktu dan tempat.

Berjuang dan terus membina ummat sebisa atau semampunya, sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimilikinya. Tak pernah kenal takut dan tak pernah mundur dalam mengorbankan panji-panji Illahi robbi.

Menerjang dan terus menerjang dengan kekuatan yang sepertinya tanpa batas, karena ada sandarannya yang Maha Kuat, Dialah Allah SWT, sandaran yang tak pernah meninggalkannnya dalam berjuang membela kebanaran yang hakiki, bukan kebenaran yang nisbi.

Kebenaran yang dibawanya adalah kebenaran Illahiyah, kebenaran mutlak. Dan landasannya adalah Al Qur’an dan Hadist, ayat yang dibawanya terkadang tak banyak,yang di sampaikannya juga tak melulu ayat-ayat Qur’an, kalimat yang dibawanya pun sederhana, mudah dicerna dan tak berbelit-belit.

“Baliighu anni walau ayah”

Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat( HR Bukhori, Imam Ahmad dan At Tirmidzi)

begitu bunyi hadist yang dipegangnya kuat-kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon dukungan komentarnya ya