Sabtu, 22 Juni 2013

BEROBAT CARA NABI

BEROBAT CARA NABI MERAIH PAHALA SUNNAH DAN KESEHATAN SEKALIGUS - Ibnu Qoyyim al-Jauziyah berkata dalam Zaadul Ma’ad (IV/33) : “Pengobatan cara Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam memiliki perbedaan dibanding dengan metode pengobatan lainnya. Karena metode ini bersumber dari wahyu, misykat kenabian dan akal yang sempurna, maka tentu memiliki derajat kepastian yang menyakinkan di samping memiliki nilai keilahian, berbeda dengan metode pengobatan lainnya yang umumnya hanya berdasarkan pikiran, dugaan atau pengalaman semata-mata
Metode pengobatan ini sangat meyakinkan untuk menjadi sebab kesembuhan, sedangkan pengobatan lain lebih banyak merupakan hipotesis (dugaan) karena para dokter
merupakan manusia biasa, sedangkan
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
Wasallam adalah seorang Nabi
sekaligus Rasul dimana segala
sesuatu yang beliau katakan dan
lakukan mutlak kebenarannya.
Pernyataan tersebut berdasarkan
firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
ﺎَﻣَﻭ ُﻖِﻄﻨَﻳ ﻯَﻮَﻬْﻟﺍ ِﻦَﻋ ْﻥِﺇ َﻮُﻫ ﺎَّﻟِﺇ
ٌﻲْﺣَﻭ ﻰَﺣﻮُﻳ
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu
(Al-Qur'an) menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain
hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).” (qs. AL-Najm: 3-4)
Pengobatan ini bersandar kuat
kepada akidah Islamiyah yang
menyatakan bahwa Allah Subhanahu
wa Ta'ala adalah pemilik alam semesta
ini. Kesembuhan terletak di tangan
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia yang
memberikan kesembuhan kepada
manusia. Seperti Firman-Nya
Subhanahu wa Ta'ala,
ﺍَﺫِﺇ ُﺖْﺿِﺮَﻣ ِﻦﻴِﻔْﺸَﻳ َﻮُﻬَﻓ
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang
menyembuhkan aku.” (QS. Al-Syu’aro’:
80)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda:
َﻝَﺰْﻧَﺃ ﺎَﻣ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَّﻟِﺇ ًﺀﺍَﺩ َﻝَﺰْﻧَﺃ ُﻪَﻟ
ًﺀﺎَﻔِﺷ
“Bagi setiap penyakit yang
diturunkan Allah ada obatnya yang
juga diturunkan-Nya.” (HR. Al-
Bukhari) Pernyataan ini merupakan
penegasan tentang hakikat dan
akidah yang seyogyanya tidak hilang
dari hati setiap muslim.
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
Wasallam telah memberi petunjuk
tentang banyak obat-obatan,
mengajari cara untuk
memanfaatkannya, sehingga diperoleh
kesembuhan dengan izin Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Jika kita
mencermati sabda-sabda beliau
tentang pengobatan, baik
pengobatan yang beliau laksanakan
untuk mengobati diri sendiri atau
beliau anjurkan kepada orang lain,
maka di dalamnya akan kita temukan
hikmah yang tidak mampu diterima
oleh akal kebanyakan dokter. Wallahu
Ta'ala A'lam

Kamis, 20 Juni 2013

Wajah balita

WAJAH BALITAg
KELUARGA MUSLIM - Tengoklah sejenak anakmu. Tataplah wajahnya. Adakah engkau relakan wajahnya
tersulut api nereka hingga melepuh kulitnya? Ingatlah sejenak ketika engkau merasa risau melihat mereka bertengkar dengan saudaranya. Adakah engkau bayangkan ia bertengkar denganmu di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala karena lalai menanamkan tauhid dalam dirinya? Ada hari yang pasti ketika tak ada pilihan untuk kembali. Adakah ketika itu kita saling disusulkan ke dalam surga atau saling bertikai? Maka, cintai anakmu untuk selamanya! Bukan hanya untuk hidupnya di dunia. Cintai mereka sepenuh hati untuk suatu masa ketika tak ada sedikit pun pertolongan yang dapat kita harap kecuali pertolongan Allah Ta'ala. Cintai mereka dengan pengharapan agar tak sekedar bersama saat dunia, lebih dari itu dapat berkumpul bersama di surga.
Cintai mereka seraya berusaha

Rabu, 19 Juni 2013

KUALITAS SHALAT

KUALITAS SHALAT
KUALITAS KEHIDUPAN
Coba perhatikan shalat kita. Tidak terhitung berapa kali kita lupa rakaat dalam shalat. Alih-alih bersedih dengan lupa rakaat shalat, seringkali kita justru menunda shalatkarena urusan dunia. Atau bahkan
meninggalkan shalat. Astaghfirullahal adzim. Kita merasa terlalu sibuk sehingga shalat kita terabaikan.
Padahal shalatlah yang pertama kali akan dihitung pada hari kiamat. Suatu ketika Abu Thalhah ra shalat di kebunnya. Tiba-tiba seekor burung terbang di antara pepohonan. Burung Itu terbang kesana kemari. Lalu masuk ke dalam rerimbunan daun yang
lebat dan terjebak disana.
Melihat hal ini perhatian Abu Thalhah ra terarah pada tingkah laku burung tersebut sehingga ia lupa jumlah rakaat yang telah ia lakukan. Ia
sangat kesal atas hal ini. Ia sadar karena kebunnyalah ia menjadi lalai dalam shalatnya. Dan bagi Abu Thalhah itu merupakan musibah baginya.
Seusai shalat, ia langsung menjumpai Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan semua kejadian tersebut. Lalu ia berkata, Ya Rasulullah, kebunku ini telah menyebabkan saya lalai dalam shalat. Oleh karena itu saya sedekahkan kebun ini fi sabilillah. Gunakanlah sekehendakmu. Sungguh luar biasa para sahabat menjaga kualitas shalat mereka. Hal ini dikarenakan kesadaran yang
sempurna akan hakikat shalat. Begitu pentingnya shalat sehingga shalat disebutkan pada urutan kedua setelah iman.

Senin, 17 Juni 2013

JANGANLAH BERSEDIH

JANGANLAH BERSEDIH -
Inilah hidup. Bahwa ujian dan masalah serta musibah segalanya telah menjadi ketetapan Allah. Janganlah terlalu lama bersedih, semua menjadi bagian dari penguat keimanan kita.
Allah ingin menguji sejauh mana ketangguhan iman kita kepada Allah.
Tiada suatu bencanapun yang
menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya
yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Al Hadid : 22)
Bahwa nasib manusia, baik atau buruk, bahkan setiap peristiwa yang terjadi di atas panggung dunia ini, pada hakikatnya sudah ditentukan sebelumnya. Keterangan ini memberikan perspektif yang jelas tentang kedudukan ujian hidup manusia, bahwa ujian hidup berupa senang maupun susah sudah ditentukan sebelumnya sehingga manusia tak perlu menyesali atau memaksakan kehendak.

Minggu, 16 Juni 2013

KEWAJIBAN ISTRI

KEWAJIBAN BERSYUKUR SEORANG ISTERI -
Seorang isteri diperintahkan untuk bersyukur kepada suaminya yang telah memberikan nafkah lahir dan batin kepadanya. Karena dengan Syukurnya isteri kepada suaminya dan tidak banyak menuntut, maka rumah tangga akan bahagia. Isteri yang tidak bersyukur kepada suaminya dan banyak menuntut merupakan pertanda isteri tidak baik dan tidak merasa cukup dengan rizki yang Allah
karuniakan kepadanya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ُﺖْﻳِﺭُﺃ ﺍَﺫِﺈَﻓ ،َﺭﺎَّﻨﻟﺍ ﺎَﻬِﻠْﻫَﺃ ُﺮَﺜْﻛَﺃ
.َﻥْﺮُﻔْﻜَﻳ ،ُﺀﺎَﺴِّﻨﻟﺍ :َﻞْﻴِﻗ َﻥْﺮُﻔْﻜَﻳَﺃ
؟ِﻪﻠﻟﺎِﺑ َﻥْﺮُﻔْﻜَﻳ ،َﺮْﻴِﺸَﻌْﻟﺍ َﻥْﺮُﻔْﻜَﻳَﻭ
،َﻥﺎَﺴْﺣِﻹْﺍ َﺖْﻨَﺴْﺣَﺃ ْﻮَﻟ ﻰَﻟِﺇ َّﻦُﻫﺍَﺪْﺣِﺇ
،َﺮْﻫَّﺪﻟﺍ َّﻢُﺛ ْﺕَﺃَﺭ ،ًﺎﺌْﻴَﺷ َﻚْﻨِﻣ :ْﺖَﻟﺎَﻗ
ﺎَﻣ ُﺖْﻳَﺃَﺭ ﺍًﺮْﻴَﺧ َﻚْﻨِﻣ ُّﻂَﻗ .
“Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.” Para Shahabat bertanya: “Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah?”

KELEBIHAN ORANG YANG RAJIN SHOLAT

10 Kelebihan Orang selalu
melaksanakan SHOLAT

1. Diberi nur pada wajah.

2. Dikurniakan ALLAH SWT akal yg cerdas & otak yang pintar.

3. Hati bercahaya & tenang jiwa.

4. Sejahtera keluarga (sakinah mawaddah,warahmah)

5. Di padang Masyhar tidak kepanasan malah sebaliknya

6. Dapat rahmat & hidayah dari ALLAH SWT

7.Doanya sering di kabulkan

8. Diberatkan timbangan amal & menerima buku catatan amal melalui tangan kanan di akhirat kelak (baik).

9. Dipermudahkan jalan menuju ke syurga Allah.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

10.Melintasi jembatan sirotol mustakim di permudah.

Ya allah semoga yang baca dan yang sudi berkenan bagikan untuk sahabat yang lain semoga Allah melampangkan rezekinya

Aamiin...

Benar apa tidak

Ini diambil dari sebuah pengalaman bukan prediksi. Setelah ikhtiar maksimal, berdoa dan shalat,maka tanda itu ALLAH tunjukan :

1. Berupa keyakinan yang besar untuk menuju pernikahan tidak bisa tergoyahkan oleh apapun sekalipun banyak ujian walau tanpa cinta dan hanya ta'aruf sesaat.

2. Merasa nyaman dan cocok dengannya,tidak ada ganjalan berupa rasa tidak cocok dalam hati,sehingga tiada keraguan untuk menikah.

3. Bisa menjadi diri sendiri tanpa adanya kepura-puraan atau tanpa sesuatu yang ditutupi.

4. Ikhlas menerima apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

5. ALLAH mudahkan segala urusannya walau harus ada ujian didalamnya.

6. niat yang lurus dari keduanya hanya mengharap ridho Allah.

7. Ada restu dan do'a dari kedua belah orang tua.

8. Sebesar apapun ujian jika berjodoh maka pasti akan bertemu juga dipelaminan.

9. Jika anda Me-like dan Membagikan Status ini,Admin Do'akan, Semoga kalian mendapatkan Jodoh Yang Setia,Rumah Tangga Sakinah Serta Rezeki Berlimpah dan Berkah

Aamiin ya Rabbal'alamin.. .

Klik 'Suka' dan komentar 'Aamiin'
dengan ikhlas..

Doa harian

Bagi yang membaca blog ini sempatkanlah untuk menulis

‘‘Aamiin’’

dikolom komentar like share ya..

Ya ALLAH berikanlah kami
kesempatan untuk mengunjungi
Baitullah dan Mencium Hajar Aswad..

klik " SUKA" jika kita Ingin
mengunjungi baitullah.

dan komentar "Aamiin " untuk ikut berpartisipasi dalam doa ini.
Semoga ALLAH Subhanahu Wa
Ta'alaT,selalu mengabulkan semua Do'a Dan Harapan Kita..

Aamiin ya Rabbal'alamin..

Perlu dibaca semuanya

SERIBU PESONA SIRNA
DISANA - Wajah Tampan, atau Wajah
cantik yang mungkin banyak istilah
penyebutan misal dibilangnya cool,
imut dan apalah itu, nantinya
hanyalah akan tinggal tulang belulang,
didalam kubur fakta teknologi
menyibak, dalam tanah kubur semua
daging akan melunak menuju
pembusukan. Kulit yang tadinya
mempesona, akan meleleh bersama
daging bercampurkan tanah, bola
matapun akan lumer, lalu cacing-
cacing tanahpun akan hilir mudik
disekitar lubang matanya, dan lubang
hidungnya.
Wajah-wajah yang mempesona, penuh
hingar bingar popularitas, dalam
tanah kuburan lambat laun kian tidak
berbentuk. Seidola apapun para fans,
setakjub apapun para jamaaah,
sebanyak apapun pemungutan suara
akan kharisma, didalam tanah tak
berarti lagi bagi pemujanya, walau
pemuja kelas berat.
Apa yang ada hanyalah senilai umur,
senilai dunia, mereka yang
membesarkan selain Allah akan
kecewa, sebatas kehidupannya saja.
Apakah yang besar itu, semua
kebanggaan, semua kekayaan
segalanya akan sirna, karena
kehidupan adalah menyerahkan
sepenuhnya atas petunjuk Allah SWT,
karena kehidupan sebesar ini tidak
diperuntukkan selain beribadah
kepada-Nya. Menjalani nungan Islam
yang menyentuh seluruh kehidupan
Allah SWT Berfirman : Tidaklah
Kuciptakan Jin dan Manusia kecuali
hanya untuk beribadah kepada-Ku
(QS. Adz Dzariat : 56)

Sabtu, 15 Juni 2013

ASMAUL HUSNA bag.2

57. Al-Muhshii : ( ﻰﺼﺤﻤﻟﺍ ) Maha
Menghitung / Maha Penghitung, iaitu
yang tiada satu pun tertutup dari
pandanganNya dan semua amalan
diperhitungkan sebagaimana
wajarnya.
58. Al-Mubdi’ : ( ﺉﺪﺒﻤﻟﺍ ) Maha
Memulai/Pemula / Maha Pencipta
dari Asal, iaitu yang melahirkan
sesuatu yang asalnya tidak ada dan
belum maujud.
59. Al-Mu’iid : ( ﺪﻴﻌﻤﻟﺍ ) Maha
Mengulangi / Maha
Mengembalikan dan Memulihkan, iaitu
menumbuhkan kembali setelah
lenyapnya atau setelah rosaknya.
60. Al-Muhyii : ( ﻲﺤﻤﻟﺍ ) Maha
Menghidupkan, iaitu memberikan daya
kehidupan pada setiap sesuatu yang
berhak hidup.

ASMAUL HUSNA bag.1

Makna Asmaul-Husna
ِﻪﻠﻟﭐ ِﻢۡﺴِﺑ ِﻦٰـَﻤۡﺣَّﺮﻟﭐ ِﻢﻴِﺣَّﺮﻟﭐ
Allah : ( ﻪﻠﻟﺍ ) Lafaz yang Maha
Mulia yang merupakan nama dari Zat
Ilahi yang Maha Suci serta wajib
adanya yang berhak memiliki semua
macam pujian dan sanjungan.
Lafadz ini disebut juga
lafadz Jalalah , dan juga disebut Ismu
Zat . Iaitu Zat yang menciptakan
langit, bumi dan seisinya termasuk
kita sebagai umat manusia ini. Dan
Dialah Tuhan seru sekalian alam.
Adapun nama-nama lain, maka setiap
nama itu menunjukkan suatu sifat
Allah yang tertentu dan oleh sebab
itu bolehlah dianggap sebagai sifat
bagi lafaz yang Maha Mulia.

ShOLAT TAHAJUD

KEUTAMAAN BERDOA
DISEPERTIGA MALAM - Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
senantiasa memperbanyak do’a dalam
shalatnya dan juga dalam
Tahajjudnya, karena pada waktu-
waktu tersebut kemungkinan besar
dikabulkannya do’a. Dari Jabir
Radhiyallahu anhu, ia berkata, aku
mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
َّﻥِﺇ ِﻞْﻴَّﻠﻟﺍ ﻲِﻓ ،ًﺔَﻋﺎَﺴَﻟ َﻻ ﺎَﻬُﻘِﻓﺍَﻮُﻳ
ٌﻢِﻠْﺴُﻣ ٌﻞُﺟَﺭ َﻪﻠﻟﺍ ُﻝَﺄْﺴَﻳ ﺍًﺮْﻴَﺧ َﻦِﻣ
ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ،ِﺓَﺮِﺧﻵْﺍَﻭ ُﻩﺎَﻄْﻋَﺃ َّﻻِﺇ
َﻚِﻟَﺫَﻭ ،ُﻩﺎَّﻳِﺇ َّﻞُﻛ ٍﺔَﻠْﻴَﻟ .
'Sesungguhnya di malam hari terdapat
suatu waktu, yang apabila seorang
muslim memohon kepada Allah
kebaikan dunia dan akhirat
bertepatan dengan waktu itu, Allah
pasti mengabulkannya dan waktu itu
ada di setiap malam.'"[ HR. An-Nasa-i
dalam kitab ash-Shalaah, bab Man
Ataa Firaa-syahu wa Huwa Yanwil
Qiyaam, (hadits no. 1786), Ibnu
Majah dalam kitab Iqaamatish
Shalaati was Sunnati fii ha, bab Maa
Jaa-a fii man Naama 'an Hizbihi minal
Lail, (hadits no. 1344), al-Hakim
dalam al-Mustadrak, (I/311) dengan
komentarnya, "Hadits ini shahih
sesuai kriteria yang ditetap-kan al-
Bukhari dan Muslim." Penilaiannya ini
disepakati oleh adz-Dzahabi.]
Tahajud adalah sunah muakkad.
Waktunya adalah setelah sholat ‘isya
sampai dengan sebelum waktu sholat
shubuh. Akan tetapi, waktu yang
paling utama adalah sepertiga malam
yang terakhir.
Ketika Jibril datang pada Rosululloh
sholallohu ‘alaihi wa sallam lalu
berkata, “Hai Muhammad, kemuliaan
orang beriman adalah dengan sholat
malam..” (HR. Al Hakim, hasan)
Meninggalkan sholat malam yang
berarti telah menyia-nyiakan
keutamaan yang telah Alloh sediakan
dikarenakan kemalasan yang ada
pada mereka atau pun tergoda
dengan gemerlapnya dunia. Dalam
riwayat Imam Bukhori disebutkan
bahwa ketika Rosululloh ditanya
tentang seorang yang tidur
sepanjang malam sampai waktu subuh,
maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Dia adalah seorang
yang kedua telinganya dikencingi oleh
setan.
Sepertiga malam terakhir termasuk
waktu yang mustajab untuk berdoa
kepada Allah. Karena Allah
menjanjikan akan mengabulkan doa di
waktu ini. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
ﺎَﻨُّﺑَﺭ ُﻝِﺰْﻨَﻳ َﻙَﺭﺎَﺒَﺗ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗَﻭ َّﻞُﻛ
ٍﺔَﻠْﻴَﻟ ﻰَﻟِﺇ ِﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ َﻦﻴِﺣ
ﻰَﻘْﺒَﻳ ُﺚُﻠُﺛ ُﺮِﺧﻵﺍ ِﻞْﻴَّﻠﻟﺍ :ُﻝﻮُﻘَﻳ ْﻦَﻣ
،ﻲِﻧﻮُﻋْﺪَﻳ َﺐﻴِﺠَﺘْﺳَﺄَﻓ ُﻪَﻟ ْﻦَﻣ
ﻲِﻨُﻟَﺄْﺴَﻳ ،ُﻪَﻴِﻄْﻋُﺄَﻓ ْﻦَﻣ ﻲِﻧُﺮِﻔْﻐَﺘْﺴَﻳ
َﺮِﻔْﻏَﺄَﻓ ُﻪَﻟ
“Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke
langit dunia setiap malam, ketika
tersisa sepertiga malam terakhir.
Kemudian Allah berfirman: Siapa yang
berdoa kepada-Ku akan Aku ijabahi
doanya, siapa yang meminta-Ku akan
Aku beri dia, dan siapa yang minta
ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni
dia.” (HR. Bukhari 1145, Muslim 758,
Abu Daud 1315, dan yang lainnya).

Kamis, 13 Juni 2013

PESAN UNTUK REMAJA MUSLIM

Tulang Rusuk Pemiliknya Tidak Akan Pernah Tertukar

Sekuat apa kita setia

Selama apa kita menunggu

Sekeras apa kita bersabar

Sebisa apa kita menerima

Sejujur apa kita mengungkapkan

Sebesar apa kita mencintai orang yang kita cintai Jika ALLAH SWT tidak menghendaki kita berjodoh dengannya, kita tetap tidak akan bisa hidup bersamanya untuk selamanya.

Berfikirlah positif & terimalah takdir ALLAH SWT. Yakinlah bahwa "tulang rusuk" & "pemiliknya" tidak akan pernah tertukar. Pasti suatu saat nanti akan bertemu pada saat yang tepat.

selamat pagi dan selamat beraktivitas sobat semoga Allah melindungi kita dari marabahaya yg tidak kita inginkaan Aamin.

PESAN UNTUK UMAT MUSLIM

Jika orang dapat Empat hal ini, insya Allah, ia dapat kebaikan dunia akhirat:

1.Hati yang bersyukur,

2.lidah yang berzikir,

3.badan yang tabah pada cobaan,

4.pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya...

Semoga,, semua yang ada disini bisa mendapatkannya ya... Aamiin....

KEISTIMEWAAN HARI JUM'AT

ISTIMEWANYA HARI
JUMAT DARI NASH / DALIL - Hari
Jum'at merupakan hari yang agung
di antara hari-hari lainnya. Di
dalamnya banyak berkah dan
karunia. Selayaknya hamba muslim
giat dan sungguh-sungguh
memanfaatkan hari tersebut.
Apabila selesai shalat Jum'at maka
bertebaranlah di muka bumi mencari
karunia Allah dengan menjalin
silaturahim, menjenguk orang sakit,
dan banyak mengingat Allah
sebagaimana firman-Nya,
ﺍَﺫِﺈَﻓ ِﺖَﻴِﻀُﻗ ُﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍ ﺍﻭُﺮِﺸَﺘْﻧﺎَﻓ
ِﺽْﺭَﺄْﻟﺍ ﻲِﻓ ﺍﻮُﻐَﺘْﺑﺍَﻭ ْﻦِﻣ ِﻞْﻀَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺍ
ﺍﻭُﺮُﻛْﺫﺍَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ ﺍًﺮﻴِﺜَﻛ
َﻥﻮُﺤِﻠْﻔُﺗ
"Apabila telah ditunaikan
sembahyang, maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak supaya kamu
beruntung." (QS. Al-Jum'ah: 10)
Pada hari itu, Allah mewajibkan
shalat Jum'at dan khutbahnya.
Memerintahkan kepada mereka
agar bersama-sama
mendatanginya untuk menyatukan
hati dan membina persatuan
mereka. Fungsi lainnya, kegiatan
Jum'atan menjadi media taklim
(pengajaran) untuk orang jahil di
antara mereka, dan untuk
memberikan peringatan bagi yang
lalai. Juga sebagai media
meluruskan orang yang
menyimpang. Oleh sebab itu, Allah
mengharamkan semua kesibukan
dengan urusan dunia dan setiap
aktifitas yang memalingkan dari
menghadiri Shalat Jum'at saat
sudah dikumandang panggilan
Shalat.
Allah telah menyediakan janji
istimewa bagi hamba-Nya yang
memuliakan hari tersebut dengan
pahala yang besar ampunan dosa
selama satu pekan. Yakni apabila
ibadah Jum'at yang dikerjakan
hamba tersebut baik dan
menghiasinya dengan syarat-
syarat kesempurnaanya.
Diriwayatkan dari Aus bin Aus
Radliyallah 'Anhu, berkata, "aku
mendengar Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam bersabda:
ْﻦَﻣ َﻞَّﺴَﻏ َﻡْﻮَﻳ ِﺔَﻌُﻤُﺠْﻟﺍ َﻞَﺴَﺘْﻏﺍَﻭ َّﻢُﺛ
َﺮَّﻜَﺑ ﻰَﺸَﻣَﻭ َﺮَﻜَﺘْﺑﺍَﻭ ْﻢَﻟَﻭ ْﺐَﻛْﺮَﻳ
ﺎَﻧَﺩَﻭ ْﻦِﻣ ِﻡﺎَﻣِﺈْﻟﺍ َﻊَﻤَﺘْﺳﺎَﻓ ْﻢَﻟَﻭ
ُﻎْﻠَﻳ َﻥﺎَﻛ ُﻪَﻟ ٍﺓَﻮْﻄُﺧ ِّﻞُﻜِﺑ ُﻞَﻤَﻋ ٍﺔَﻨَﺳ
ُﺮْﺟَﺃ ﺎَﻬِﻣﺎَﻴِﺻ ﺎَﻬِﻣﺎَﻴِﻗَﻭ
"Barangsiapa mandi pada hari
Jum'at, berangkat lebih awal (ke
masjid), berjalan kaki dan tidak
berkendaraan, mendekat kepada
imam dan mendengarkan
khutbahnya, dan tidak berbuat
lagha (sia-sia), maka dari setiap
langkah yang ditempuhnya dia
akan mendapatkan pahala puasa
dan qiyamulail setahun." (HR. Abu
Dawud no. 1077, al-Nasai no. 1364
Ahmad no. 15585)
Diriwayatkan dari Salman
Radliyallah 'Anhu, Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda:
ﺎَﻟ ُﻞِﺴَﺘْﻐَﻳ ٌﻞُﺟَﺭ َﻡْﻮَﻳ ِﺔَﻌُﻤُﺠْﻟﺍ
ُﺮَّﻬَﻄَﺘَﻳَﻭ ﺎَﻣ َﻉﺎَﻄَﺘْﺳﺍ ْﻦِﻣ ٍﺮْﻬُﻃ
ُﻦِﻫَّﺪَﻳَﻭ ْﻦِﻣ ِﻪِﻨْﻫُﺩ ْﻭَﺃ ُّﺲَﻤَﻳ ْﻦِﻣ ِﺐﻴِﻃ
ِﻪِﺘْﻴَﺑ َّﻢُﺛ ﺎَﻠَﻓ ُﺝُﺮْﺨَﻳ ُﻕِّﺮَﻔُﻳ َﻦْﻴَﺑ
ِﻦْﻴَﻨْﺛﺍ َّﻢُﺛ ﻲِّﻠَﺼُﻳ ﺎَﻣ َﺐِﺘُﻛ ُﻪَﻟ َّﻢُﺛ
ُﺖِﺼْﻨُﻳ ﺍَﺫِﺇ َﻢَّﻠَﻜَﺗ ُﻡﺎَﻣِﺈْﻟﺍ ﺎَّﻟِﺇ َﺮِﻔُﻏ
ُﻪَﻟ ﺎَﻣ ُﻪَﻨْﻴَﺑ َﻦْﻴَﺑَﻭ ِﺔَﻌُﻤُﺠْﻟﺍ
ﻯَﺮْﺧُﺄْﻟﺍ
"Tidaklah seseorang mandi pada
hari Jum’at dan bersuci
semampunya, berminyak dengan
minyaknya atau mengoleskan
minyak wangi yang di rumahnya,
kemudian keluar (menuju masjid),
dan dia tidak memisahkan dua
orang (yang sedang duduk
berdampingan), kemudian dia
mendirikan shalat sesuai dengan
tuntunannya, lalu diam
mendengarkan khutbah dengan
seksama ketika imam berkhutbah,
melainkan akan diampuni (dosa-
dosanya yang terjadi) antara
Jum’at tersebut dan Jum’at
berikutnya." (HR. Bukhari dalam
Shahih-nya, no. 859)
Pada hari Jum'at terdapat satu
waktu yang mubarakah (diberkahi)
yang ditunjukkan oleh hadits
shahih dari Abu Hurairah
Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah
membicarakan tentang hari Jum'at
lalu beliau bersabda,
َّﻥِﺇ ﻲِﻓ ِﺔَﻌُﻤُﺠْﻟﺍ ًﺔَﻋﺎَﺴَﻟ ﺎَﻟ
ﺎَﻬُﻘِﻓﺍَﻮُﻳ ٌﺪْﺒَﻋ ٌﻢِﺋﺎَﻗ ٌﻢِﻠْﺴُﻣ ﻲِّﻠَﺼُﻳ
ُﻝَﺄْﺴَﻳ َﻪَّﻠﻟﺍ ﺍًﺮْﻴَﺧ ُﻩﺎَﻄْﻋَﺃ ﺎَّﻟِﺇ
ُﻩﺎَّﻳِﺇ َﻝﺎَﻗَﻭ ِﻩِﺪَﻴِﺑ ﺎَﻬُﻠِّﻠَﻘُﻳ
"Sesungguhnya pada hari Jum'at
itu terdapat satu waktu yang
tidaklah seorang hamba muslim
berdiri berdoa memohon kebaikan
kepada Allah bertepatan pada
saat itu, melainkan Dia akan
mengabulkannya." Lalu beliau
mengisyaratkan dengan
tangannya, -yang kami pahami-
untuk menunjukkan masanya yang
tidak lama (sangat
singkat)." (Muttafaq 'Alaih)
Maka hendaknya kita menyibukkan
diri dengan berbagai bentuk
taqarrub (pendekatan diri) kepada
Allah, berbekal diri dengan takwa,
amalan-amalan sunnah, zikir, doa,
dan memperbanyak shalawat
kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam.
Dari Aus bin Aus Radhiyallahu
'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam:
َّﻥِﺇ ْﻦِﻣ ِﻞَﻀْﻓَﺃ ْﻢُﻜِﻣﺎَّﻳَﺃ َﻡْﻮَﻳ
ِﺔَﻌُﻤُﺠْﻟﺍ ﺍﻭُﺮِﺜْﻛَﺄَﻓ َّﻲَﻠَﻋ ْﻦِﻣ
ِﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍ ِﻪﻴِﻓ َّﻥِﺈَﻓ ْﻢُﻜَﺗﺎَﻠَﺻ
ٌﺔَﺿﻭُﺮْﻌَﻣ َّﻲَﻠَﻋ َﻝﺎَﻗ ﺍﻮُﻟﺎَﻘَﻓ ﺎَﻳ
ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﻮُﺳَﺭ َﻒْﻴَﻛَﻭ ُﺽَﺮْﻌُﺗ ﺎَﻨُﺗﺎَﻠَﺻ
َﻚْﻴَﻠَﻋ ْﺪَﻗَﻭ َﺖْﻣَﺭَﺃ َﻝﺎَﻗ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻳ
َﺖﻴِﻠَﺑ َﻝﺎَﻗ َّﻥِﺇ َﻙَﺭﺎَﺒَﺗ َﻪَّﻠﻟﺍ
ﻰَﻟﺎَﻌَﺗَﻭ َﻡَّﺮَﺣ ﻰَﻠَﻋ َﺩﺎَﺴْﺟَﺃ ِﺽْﺭَﺄْﻟﺍ
ِﺀﺎَﻴِﺒْﻧَﺄْﻟﺍ
"Sesungguhnya di antara hari
kalian yang paling afdhal adalah
hari Jum'at. Karenanya
perbanyaklah shalawat atasku
pada hari itu, karenasesungguhnya
shalawat kalian akan disampaikan
kepadaku. Aus berkata: para
shahabat berkata: "Ya Rasulallah,
bagaimana shalawat kami atasmu
akan disampaikan padamu
sedangkan kelak engkau telah
lebur dengan tanah?" Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam
menjawab: "Sesungguhnya Allah
mengharamkan bumi memakan jasad
para Nabi." (HR. Abu Dawud, Nasai,
Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim
dengan sanad yang shahih)
Hendaknya pada hari itu, kaum
muslimin mengosongkan hati dari
memikirkan kesibukan duniawi, lalu
menyibukkan diri dengan taubat
dan istighfar, zikir, bertasbih dan
membaca Al-Qur'an. Khususnya
membaca surat al-Kahfi, seperti
yang ditunjukkan hadits dari Abu
Sa'id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu,
bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda:
ْﻦَﻣ َﺃَﺮَﻗَ ِﻒْﻬَﻜْﻟﺍ َﺓَﺭْﻮُﺳ َﺔَﻠْﻴَﻟ
ِﺔَﻌْﻤُﺠْﻟﺍ َﺀﺎَﺿَﺃ ُﻪَﻟ ِﺭْﻮُّﻨﻟﺍ َﻦِﻣ ﺎَﻤْﻴِﻓ
ُﻪَﻨْﻴَﺑ َﻦْﻴَﺑَﻭ ِﺖْﻴَﺒْﻟﺍ ِﻖْﻴِﺘَﻌْﻟﺍ
"Siapa membaca surat al-Kahfi
pada malam Jum’at, maka
dipancarkan cahaya untuknya
sejauh antara dirinya dia dan
Baitul 'Atiq." (HR. Al-Darimi, no.
3273. Juga diriwayatkan al-Nasai
dan Al-Hakim Shahih al-Targhib wa
al-Tarhib, no. 736 dan Shahih al-
Jami’, no. 6471)
Masih dari Abu Sa’id al-Khudri
Radhiyallahu 'Anhu,
ْﻦَﻣ َﺃَﺮَﻗ ِﻒْﻬَﻜْﻟﺍ َﺓَﺭْﻮُﺳ ﻲِﻓ ِﻡْﻮَﻳ
َﺀﺂَﺿَﺃ ِﺔَﻌْﻤُﺠْﻟﺍ ُﻪَﻟ َﻦِﻣ ِﺭْﻮُّﻨﻟﺍ ﺎَﻣ
َﻦْﻴَﺑ ِﻦْﻴَﺘَﻌْﻤُﺠْﻟﺍ
"Barangsiapa membaca surat Al-
Kahfi di hari Jum’at, maka akan
dipancarkan cahaya untuknya di
antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim:
2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249.
Ibnul Hajar mengomentari hadits
ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits
hasan.” Beliau menyatakan bahwa
hadits ini adalah hadits paling kuat
tentang anjuran membaca surat
Al-Kahfi Shahih al-Jami’, no.
6470)

PESAN UNTUK UMAT MUSLIM

Jangan tertipu dengan usia muda
karena syarat mati tidak
semestinya tua. Jangan terpedaya
dengan tubuh badan sehat, karena
syarat mati tidak semestinya
sakit ..
ya allah hanya padamu aku
berlindung..beri kami kesehatan
dan kebahagian ya allah...Aamiin.

BAHAYA SYIRIK

WASPADA BAHAYA
SYIRIK MENGHAPUS SELURUH
AMAL, WASPADA RAMALAN
MODERN - Zaman dahulu ramalan
dilakukan tanpa teknologi,
sekarang aktivitas ramal meramal
dilakukan dengan bantuan
teknologi. Salah satunya
menggunakan teknologi internet
dan telepon genggam, seperti SMS
reg spasi jodoh, reg spasi rezeki,
dan lain-lain. Apapun bentuknya,
ramalan termasuk perbuatan syirik
dan merupakan dosa besar. Hal ini
sudah ditegaskan dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik dan
mengampuni dosa yang selain
syirik itu bagi siapa saja yang Ia
kehendaki. Barangsiapa
mempersekutukan Allah (syirik),
maka sungguh ia telah melakukan
dosa yang sangat besar" (An-
Nisa' 48)
Mengingat betapa berbahayanya
syirik, maka hendaknya kita
menghindarkan diri dari perbuatan
dosa ini. Adapun bagi yang sudah
bergelimang dosa syirik, jangan
putus asa karena masih ada jalan
untuk memperbaiki diri dan
hendaklah bertaubat sesegera
mungkin.
"Kecuali mereka yang telah taubat
dan mengadakan perbaikan dan
menerangkan (kebenaran), maka
terhadap mereka itulah Aku
menerima taubatnya dan Akulah
Yang Maha Menerima taubat lagi
Maha Penyayang" (Al-Baqarah
160).
Bagi siapa saja yang telah
melakukan hal-hal yang
berhubungan dengan syirik
hendaknya segeralah
menghentikan perbuatannya.
Segera bertaubat dan melakukan
perbaikan, supaya Allah
memberikan ampunan-Nya. Karena
Syirik merupakan dosa terbesar
dibanding dosa apapun, karena
tidak boleh menganggap remeh,
dan bagi mereka yang mengetahui
dan peduli dengan saudara seiman
maka ia berkewajiban memberi
nasihat, agar semua amal
ibadahnya tidak sia-sia karena
tidak sadar kemusyrikan pada
dirinya.
Saat inilah masa dimana ujian
keimanan semakin kuat, maka dari
itu semestinya kita harus fokus
bagaimana berakidah secara benar
yang bersumber dari Islam, dan
Sunnah Rosulullah SAW bukan
pendapat dan opini yang
ditebarkan dimana isinya berbeda
dengan kaum Muslimin terdahulu
zaman para shahabat
ﺍﻭُﺭِﺩﺎَﺑ ﺎًﻨَﺘِﻓ ِﻞْﻴَّﻠﻟﺍ ِﻊَﻄِﻘَﻛ
ِﻢِﻠْﻈُﻤْﻟﺍ
ُﻞُﺟَّﺮﻟﺍ ُﺢِﺒْﺼُﻳ ﻲِﺴْﻤُﻳَﻭ ﺎًﻨِﻣْﺆُﻣ
ﺍًﺮِﻓﺎَﻛ ﺎًﻨِﻣْﺆُﻣ ﻲِﺴْﻤُﻳَﻭ
ُﺢِﺒْﺼُﻳَﻭ ﺍًﺮِﻓﺎَﻛ ُﻪَﻨﻳِﺩ ُﻊﻴِﺒَﻳ ٍﺽَﺮَﻌِﺑ
ْﻦِﻣ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: "Bersegeralah beramal
sebelum datangnya rangkaian
fitnah seperti sepenggalan malam
yang gelap gulita, seorang laki-laki
di waktu pagi mukmin dan di waktu
sore telah kafir, dan di waktu sore
beriman dan pagi menjadi kafir, ia
menjual agamanya dengan
kesenangan dunia." (HR. Ahmad
No. 8493)
Apalagi dizaman ini semakin banyak
manusia tidak memahami
agamanya, perhatian sangatlah
kurang padahal kemusyrikan adalah
hal pertama yang diberantas para
Nabi terdahulu, sangat besar
keutamaannya karena menyangkut
status keimanan seseorang, dan
hanya imanlah amal diterima disisi
Allah SWT, dan bahasan soalan
aqidah mungkin tidak selalu
menarik, menjadi sangat fatal
karena ancaman aqidah sekali lagi
bisa mencabut keimanan
seseorang tanpa disadarinya,
naudzubillah min dzalik. Semoga
Allah melindungi kita kaum muslimin,
Allah berikan petunjuk dan
keselamatan kepada umat dari
seruan-seruan kebathilan
terutama syirik, Aamiin.

Rabu, 12 Juni 2013

HIKMAH DARI MUSIBAH

ALLAH SWT MAHA
MENGGANTI YG LEBIH BAIK -
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Tidaklah seorang hamba
yang ditimpa musibah
mengucapkan, "Inna lillahi wa inna
ilaihi raji'un, ya Allah berilah aku
pahala dalam musibahku ini dan
gantilah untukku dengan sesuatu
yang lebih baik," kecuali Allah akan
memberikan pahala dalam
musibahnya dan akan memberikan
kepadanya ganti yang lebih
baik." (HR. Ahmad 3/27)
Hilangnya kesabaran dan sikap
berserah diri adalah lebih besar
dan lebih berbahaya daripada
musibah itu sendiri. Karena
hilangnya kesabaran akan
menyebabkan hilangnya keutamaan
berupa kesejahtaraan, rahmat dan
hidayah yang Allah subhanahu
wata’ala kumpulkan tiga hal itu
dalam sikap sabar dan
istirja' (mengembalikan urusan
kepada Allah).
Kehidupan dunia tidak lain adalah
ibarat kembangnya tidur atau
bayang-bayang yang pasti lenyap.
Jika dunia mampu membuat orang
tersenyum sesaat maka dia mampu
mendatangkan tangisan yang
panjang. Jika ia membuat bahagia
dalam sehari maka ia pun membuat
duka sepanjang tahun. Kalau hari
ini memberikan sedikit maka suatu
saat akan menahan dalam waktu
yang lama. Tidaklah suatu rumah
dipenuhi dengan keceriaan kecuali
suatu saat akan dipenuhi pula
dengan duka.
Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu
berkata, "Pada setiap kegembiraan
ada duka, dan tidak ada satu rumah
pun yang penuh dengan
kebahagiaan kecuali akan dipenuhi
pula dengan kesedihan. Berkata
pula Ibnu Sirin, "Tidak akan pernah
ada senyum melulu, kecuali
setelahnya pasti akan ada
tangisan."
Allah subhanahu wata'ala
berfirman, artinya,
"Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar, (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan,
"Innaa lillahi wa innaa ilaihi
raaji'uun". Mereka itulah yang
mendapatkan keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari
Rabbnya, dan mereka itulah orang-
orang yang mendapat
petunjuk." (QS. al-
Baqarah:155-157)
Marilah kita menyucikan jiwa kita!
Karena siapa yang mau menyucikan
jiwanya, maka jaminan Allah atas
dirinya adalah menjadi penghuni
surga yang didambakan oleh setiap
hamba-hamba-Nya, sebagaimana
firman-Nya, "Dan siapa saja yang
mendatangi-Nya dalam keadaan
beriman, dan bersungguh-sungguh
melakukan amal-amal shalih, maka
mereka memperoleh derajat yang
tinggi (mulia); (yaitu) surga 'Adn
yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya, mereka kekal di
dalamnya dan itu adalah balasan
bagi orang yang membersihkan
dirinya (dari kekufuran,
kemusyrikan dan kemaksiatan)" .
(QS. Thahâ/20:75-76).

UNTUK PARA ISTRI

WAHAI PARA
ISTRI - Berdandanlah untuk
suamimu -harapkanlah pahala dari
Allah di waktu anda berdandan itu,
karena Allah itu Indah dan
mencintai keindahan- pakailah
parfum, dan bermake up-lah, serta
pakailah busana yang paling indah
untuk menyambut suamimu. Jauhi
dan jauhilah bermuka asam dan
cemberut. Janganlah anda
mendengar dan menghiraukan
perusak dan pengacau yang akan
merusak dan mengacaukan
keharmonisanmu dengan suami.
Janganlah selalu tampak sedih dan
gelisah, akan tetapi berlindunglah
kepada Allah dari rasa gelisah,
sedih, malas dan lemah. Janganlah
berbicara terhadap laki-laki lain
dengan lemah-lambut, sehingga
menyebabkan orang yang di
hatinya ada penyakit mendekatimu
dan mengira hal-hal yang jelek
terhadap dirimu.
Selalulah berada dalam keadaan
lapang dada, hati tentram, dan
ingat kepada Allah setiap saat.
Ringankanlah suamimu dari setiap
keletihan, kepedihan dan musibah
serta kesedihan yang menimpanya.
Apakah akan membahayakan dirimu,
kalau anda menemui suamimu
dengan wajah yang berseri, dihiasi
senyum yang manis di saat dia
masuk rumah.?
Apakah memberatkanmu, apabila
anda menghapus debu dari
wajahnya, kepala, dan baju serta
mengecup pipinya.?!!
Apakah anda akan merasa sulit,
jika anda menunggu sejenak di saat
dia memasuki rumah, dan tetap
berdiri sampai dia duduk.!!!
Mungkin tidak akan menyulitkanmu,
jika anda berkata kepada suami :
Alhamdulillah atas keselamatan
Kanda, kami sangat rindu
kedatanganmu, selamat datang
kekasihku.
Suruhlah suamimu untuk berbakti
kepada ibu bapaknya.
Didiklah anak-anakmu dengan baik.
Isilah rumah dengan tasbih, tahlil,
tahmid, dan takbir, perbanyaklah
membaca Al-Quran terutama surat
Al-Baqarah, karena surat itu dapat
mengusir syeitan.
Bangunkanlah suamimu untuk
melaksanakan shalat malam,
doronglah dia untuk melakukan
puasa sunat, ingatkan dia akan
keutamaan bersedekah, dan jangan
anda menghalanginya untuk
menjalin hubungan siraturrahim
dengan karib kerabatnya.
Perbanyaklah beristighfar untuk
dirimu, suamimu, serta kedua orang
tua dan seluruh kaum muslimin.
Berdoalah kepada Allah, agar
dianugerahkan keturunan yang
baik, niat yang baik serta kebaikan
dunia dan akhirat. Ketahuilah
sesungguhnya Rabbmu Maha
Mendengar doa dan mencintai
orang yang nyinyir dalam meminta.
Allah berfirman:Dan Rabbmu
berkata : serulah Aku niscaya Aku
penuhi doamu (Al-Ghafir : 60)

Minggu, 09 Juni 2013

TUNTUNAN TAUBAT DOSA BESAR 2

( Taubat dari kemunafikan )
Taubat dari kemunafikan ini adalah
tidak sekadar mengungkapkan dan
memberitahukan keisalamannya.
Karena sebelumnya ia memang
telah Islam. Namun, yang patut ia
lakukan adalah agar ia bersifat
dengan empat sifat yang
disebutkan dalam surah an-Nisa.
Setelah Al Quran membongkar
sifat asli mereka, dan apa yang
tersembunyi dalam diri mereka:
yaitu mereka memberikan loyalitas
mereka kepada kaum kafirin, bukan
kaum mu'minin, serta mereka
mencari kemuliaan dari kaum kafirin
itu:
"Kabarkanlah kepada orang-orang
munafik bahwa mereka akan
mendapatkan siksaan yang pedih,
(yaitu) orang-orang yang
mengambil orang-orang kafir
menjadi teman-teman penolong
dengan meninggalkan orang-orang
mu'min. Apakah mereka mencari
kekuatan di samping orang-orang
kafir itu? Maka sesungguhnya
semua kekuatan kepunyaan
Allah." (QS. an-Nisa: 138-139).
Serta mereka selalu mencari
kelengahan kaum mu'minin, dan
berada di tengah-tengah antara
kaum kaum mu'minin dan kaum
kafirin untuk mencari keuntungan.
"(Yaitu) orang-orang yang
menunggu-nunggu (peristiwa)
yang akan terjadi pada dirimu (hai
orang-orang mu'min). Maka jika
terjadi bagimu kemenangan dari
Allah mereka berkata: "Bukankah
kami (turut berperang) beserta
kamu?" dan jika orang-orang kafir
mendapat keberuntungan
(kemenangan) mereka berkata:
'Bukankah kami turut
memenangkanmu, dan membela
kamu dari orang-orang mukmin?"
maka Allah akan memberi
keputusan di antara kamu di hari
kiamat dan Allah sekali-kali tidak
akan memberi jalan kepada orang-
orang kafir untuk memusnahkan
orang-orang yang beriman." (QS.
an-Nisa: 141).
Juga dari tindakan mereka
mempermainkan dan menipu Allah
dan Rasul-Nya, dan mereka malas
menjalankan kewajiban-kewajiban
agama dan lalai dari berdzikir
kepada Allah SWT:
"Sesungguhnya orang-orang
munafik itu menipu Allah dan Allah
akan membalas tipuan mereka. Dan
apabila mereka berdiri untuk shalat
mereka berdiri dengan malas.
Mereka bermaksud riya (dengan
Shalat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah
kecuali sedikit sekali. Mereka dalam
keadaan ragu-ragu antara yang
demikian (iman atau kafir): tidak
masuk kepada golongan ini (orang-
orang beriman) dan tidak (pula)
kepada golongan itu (orang-orang
kafir). Barangsiapa yang
disesatkan Allah , maka kamu
sekali-kali tidak akan mendapat
jalan (untuk memberi petunjuk)
baginya." (QS. an-Nisa: 142-143).
Setelah Allah SWT membongkar
sifat-sifat orang-orang munafik,
namun Allah SWT tidak menutup
pintu bagi mereka. Namun malah
membukakan pintu taubat dengan
syarat-syaratnya. Seperti firman
Allah SWT:
"Sesungguhnya orang-orang
munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Dan kamu sekali-kali tidak
akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka. Kecuali
orang-orang yang taubat dan
mengadakan perbaikan dan
berpegang teguh pada (agama)
Allah dan tulus ikhlas
(mengerjakan) agama mereka
karena Allah. Maka mereka itu
adalah bersama-sama orang
beriman dan kelak Allah akan
memberikan kepada orang-orang
yang beriman pahala yang
besar."( QS. An-Nisa: 145-146.)
Di antara tanda-tanda
sempurnanya taubat mereka
adalah mereka memperbaiki apa
yang dirusak oleh sifat munafik
mereka. Serta agar mereka hanya
berpegang pada Allah SWT saja
bukan kepada manusia. Dan dengan
ikhlas beribadah kepada Allah SWT,
hingga Allah SWT mengikhlaskan
mereka untuk agama-Nya. Dengan
itu, mereka bergabung ke dalam
barisan kaum mu'minin yang jujur.
Dalam surah lain, Allah SWT
berfirman:
"Mereka (orang-orang munafik itu)
bersumpah dengan (nama) Allah,
bahwa mereka tidak mengatakan
(sesuatu yang menyakitimu).
Sesungguhnya mereka telah
mengucapkan perkataan kekafiran,
dan telah menjadi kafir setelah
Islam, dan mengingini apa yang
mereka tidak dapat mencapainya;
dan mereka tidak mencela (Allah
dan Rasul-Nya), kecuali karena
Allah dan Rasul-Nya telah
melimpahkan karunia-Nya kepada
mereka. Maka jika mereka
bertaubat, itu adalah lebih baik
bagi mereka, dan jika mereka
berpaling, niscaya Allah akan
mengazab mereka dengan azab
yang pedih di dunia dan di akhirat;
dan mereka sekali-kali tidak
mempunyai pelindung dan tidak
(pula) penolong di muka
bumi." (QS.at-Taubah: 74)

TUNTUNAN TAUBAT DOSA BESAR

TUNTUNAN
BERTAUBAT DARI DOSA BESAR -
Allah SWT juga menyebutkan
taubat dari dosa-dosa besar.
Seperti membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Allah SWT kecuali
dengan haknya. Juga zina yang
Allah SWT cap sebagai jalan yang
buruk dan kotor. Dan al Quran
menggolongkan kedua perbuatan
dosa besar ini dalam kelompok dosa
yang paling besar setelah syirik.
Allah SWT berfirman tentang sifat
ibadurrahman, "Dan orang-orang
yang tidak menyembah tuhan yang
lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) kecuali
dengan (alasan) yang benar, dan
tidak berzina, barangsiapa yang
melakukan demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa
(nya), (yakni) akan dilipat
gandakan azab untuknya pada hari
kiamat dan dia akan kekal dalam
azab itu, dalam keadaan terhina,
kecuali orang-orang yang
bertaubat, beriman dan
mengerjakan amal shaleh; maka
kejahatan mereka diganti Allah
dengan kebajikan. Dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS. al Furqan:
68-70)
Tampak banyak ayat-ayat
berbicara tentang iman setelah
taubat, dan menyambung antara
keduanya. Seperti terdapat dalam
ayat ini. Firman Allah SWT:
"Adapun orang yang bertaubat dan
beriman, serta mengerjakan amal
yang saleh, semoga dia termasuk
orang-orang yang
beruntung." (QS. al Qashash: 67).
Serta firman Allah SWT setelah
menyebutkan beberapa Rasul-Nya
dan nabi-nabi-Nya serta para
pengikut mereka yang saleh, yang
apabila dibacakan kepada mereka
ayat Al Quran mereka segera
tunduk sujud dan menangis.
Kemudian Allah SWT berfirman:
"Maka datanglah sesudah mereka,
pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya,
maka mereka kelak akan menemui
kesesatan. Kecuali orang yang
bertaubat, beriman dan beramal
saleh, maka mereka itu akan masuk
surga dan tidak dianiaya
(dirugikan) sedikitpun." (QS.
Maryam: 59-60)
Dan seperti dalam firman Allah
SWT:
"Dan sesungguhnya Aku Maha
Pengampun bagi orang yang
bertaubat , beriman , beramal
saleh, kemudian tetap di jalan yang
benar." (QS. Thahaa: 82)
Apa rahasia penggabungan ini,
yaitu pengggabungan antara iman
dengan taubat? Yang dapat aku
tangkap, keimanan akan mengalami
kerusakan ketika seseorang
melakukan dosa besar. Hingga
sebagian hadits menafikan
keimanan itu dari orang-orang
yang melakukan dosa besar ketika
mereka melakukannya. Seperti
dalam hadits Bukari Muslim dari
Nabi Saw beliau bersabda:
"Tidaklah berzina orang yang
berzina dan saat itu ia mu'min, dan
tidak meminum khamar orang yang
meminumnya dan saat itu ia mu'min,
dan tidak pula mencuri orang yang
mencuri dan saat itu ia mu'min".
Oleh karena itu, taubat adalah
reparasi dan penyembuhan bagi
keimanan yang mengalami
kerusakan itu.
( Taubat dari Menyembunyikan
Kebenaran )
Di antara dosa yang besar, yang
ditunjukkan dan anjurkan al Quran
agar kita segera bertaubat
darinya adalah: dosa
menyembunyikan kebenaran serta
tidak menjelaskannya kepada
manusia. Ini adalah dosa para ahli
ilmu pengetahuan yang mempunyai
kewajiban utnuk menyampaikan
risalah-risalah Allah SWT, dan
menjelaskan hukum Allah SWT
kepada mereka. Serta mengatakan
kebenaran, serta tidak
menyembunyikannya, tidak seperti
tindakan ahli kitab yang
mendapatkan kecaman dari Allah
SWT dalam firman-Nya:
"Dan (ingatlah), ketika Allah
mengambil janji dari orang-orang
yang telah diberi kitab (yaitu):
"Hendaklah kamu menerangkan isi
kitab itu kepada manusia, dan
jangan kamu menyembunyikannya,"
lalu mereka melemparkan janji itu
ke belakang punggung mereka dan
mereka menukarnya dengan harga
yang sedikit. Amatlah buruk
tukaran yang mereka
terima." (QS. Ali Imran: 187).
Karena mereka menyembunyikan
berita gembira akan datangnya
Muhammad Saw yang terdapat
dalam kitab-kitab mereka, serta
mereka merubah dan
menggantinya, karena semata
kepentingan dunia, yang dinamakan
oleh Allah SWT sebagai "harga
yang murah". Seperti firman Allah
SWT:
"Katakanlah: "Kesenangan di dunia
ini hanya sebentar dan akhirat itu
lebih baik untuk orang-orang yang
bertakwa." (QS. an-Nisa: 77).
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah
diturunkan Allah, yaitu al Kitab dan
menjualnya dengan harga yang
sedikit (murah), mereka itu
sebenarnya tidak memakan (tidak
menelan) ke dalam perutnya
melainkan api, dan Allah tidak akan
berbicara kepada mereka pada hari
kiamat dan tidak akan mensucikan
mereka dan bagi mereka siksa
yang amat pedih. Mereka itulah
orang-orang yang membeli
kesesatan dengan petunjuk dan
siksa dengan ampunan. Maka
alangkah beraninya mereka
menentang api neraka!." (QS. al
Baqarah: 174-175)
Lihatlah ancaman yang besar ini
terhadap orang-orang yang
menyembunyikan itu, yang
mengandung ancaman material:
"mereka itu sebenarnya tidak
memakan (tidak menelan) ke dalam
perutnya melainkan api ", serta
maknawi: "dan Allah tidak akan
berbicara kepada mereka pada hari
kiamat dan tidak akan mensucikan
mereka ", dan mereka mengalami
kerugian dalam transaksi mereka:
"Mereka itulah orang-orang yang
membeli kesesatan dengan
petunjuk dan siksa dengan
ampunan ". Itu semua semata
karena mereka menyesatkan
hamba-hamba Allah dengan
menyembunyikan persaksian
mereka akan kebenaran:
"Dan siapakah yang lebih zhalim
daripada orang yang
menyembunyikan syahadah dari
Allah yang ada padanya?." (QS. Al
Baqarah 140)
Oleh karena itu taubat amat
diperintahkan secara kuat dari
mereka semua, sehingga mereka
selamat dari azab ini, serta dari
laknat Allah SWT dan sekalian
orang yang melaknat. Allah SWT
berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah
Kami turunkan berupa keterangan-
keterangan (yang jelas) dan
petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia
dalam al Kitab, mereka itu dilaknati
Allah dan dilaknati (pula) oleh
semua (mahluk) yang dapat
melaknati, kecuali mereka yang
telah taubat dan mengadakan
perbaikan dan menerangkan
(kebenaran), maka terhadap
mereka itu Aku menerima
taubatnya dan Akulah Yang Maha
Menerima taubat lagi Maha
Penyayang." (QS. al Baqarah:
159-160)
Agar taubat mereka diterima,
disyaratkan agar: mereka
memperbaiki apa yang mereka telah
rusak, dan menjelaskan apa yang
mereka sembunyikan.
Jika ini adalah dosa orang yang
menyembunyikan kebenaran, maka
dapat dibayangkan apa dosa orang
yang "mendistorsi kebenaran" itu,
serta menampakkan kebenaran itu
seakan suatu yang bathil,
sehingga manusia tidak memilihnya.
Sementara mereka menghias
kebathilan, dengan lidah dan tulisan
mereka, sehingga manusia
memilihnya? Tak diragukan lagi,
dosa mereka lebih besar, dan
kesalahan mereka lebih berbahaya.
Dalam masalah ini banyak
tergelincir penulis, pengarang,
jurnalis, kalangan pers, seniman,
para ahli pidato dan semacamnya.
Yaitu mereka yang menciptakan
opini publik serta menggerakkan
kecenderungan mereka.
Taubat mereka tidak sah hanya
dengan sekadar menyesal. Namun
mereka harus memperbaiki dan
menjelaskannya kepada orang
banyak. Karena mereka telah
banyak merusak akal dan dhamir
banyak manusia, serta
menyesatkannya. Mereka harus
melenyapkan atau menarik
peredaran faktor-faktor yang
menyebabkan kerusakan itu, baik
berupa buku, kaset, atau film
dengan segala cara. Dan jika
mereka tidak mampu maka mereka
harus menjelaskan kepada khalayak
melalui koran atau media lainnya.
Dan mereka harus menjelaskan
dengan gamblang sikap mereka
yang baru dan kembalinya dia dari
sikap dan tindakannya sebelumnya,
dengan berani dan yakin (Seperti
yang dilakukan oleh Dr. Mushthafa
Mahmud, Khalid Muhammad Khalid,
dan yang lainnya yang diberikan
petunjuk oleh Allah SWT ).
( Taubat dari kemunafikan )
Taubat dari kemunafikan ini adalah
tidak sekadar mengungkapkan dan
memberitahukan keisalamannya.
Karena sebelumnya ia memang
telah Islam. Namun, yang patut ia
lakukan adalah agar ia bersifat
dengan empat sifat yang
disebutkan dalam surah an-Nisa.
Setelah Al Quran membongkar
sifat asli mereka, dan apa yang
tersembunyi dalam diri mereka:
yaitu mereka memberikan loyalitas
mereka kepada kaum kafirin, bukan
kaum mu'minin, serta mereka
mencari kemuliaan dari kaum kafirin
itu:
"Kabarkanlah kepada orang-orang
munafik bahwa mereka akan
mendapatkan siksaan yang pedih,
(yaitu) orang-orang yang
mengambil orang-orang kafir
menjadi teman-teman penolong
dengan meninggalkan orang-orang
mu'min. Apakah mereka mencari
kekuatan di samping orang-orang
kafir itu? Maka sesungguhnya
semua kekuatan kepunyaan
Allah." (QS. an-Nisa: 138-139).
Serta mereka selalu mencari
kelengahan kaum mu'minin, dan
berada di tengah-tengah antara
kaum kaum mu'minin dan kaum
kafirin untuk mencari keuntungan.
"(Yaitu) orang-orang yang
menunggu-nunggu (peristiwa)
yang akan terjadi pada dirimu (hai
orang-orang mu'min). Maka jika
terjadi bagimu kemenangan dari
Allah mereka berkata: "Bukankah
kami (turut berperang) beserta
kamu?" dan jika orang-orang kafir
mendapat keberuntungan
(kemenangan) mereka berkata:
'Bukankah kami turut
memenangkanmu, dan membela
kamu dari orang-orang mukmin?"
maka Allah akan memberi
keputusan di antara kamu di hari
kiamat dan Allah sekali-kali tidak
akan memberi jalan kepada orang-
orang kafir untuk memusnahkan
orang-orang yang be

DOA MEMOHON ANAK YANG SOLEH

DOA MEMOHON
DIBERIKAN ANAK SHALEH -
Dalam Al-Qur'an ada beberapa doa
yang dipanjatkan oleh hamba-
hamba Allah yang shalih agar
dikaruniakan dzurriyah tayyibah
yang menjadi qurrata a'yun. Dari
doa mereka tersebut, Allah
berkenan mengabulkan dan
mengaruniakan keturunan yang
shalih. Apalah artinya seorang
anak, jika akhirnya ia menjadi
musuh Allah. Memang di masa
kecilnya ia menjadi permata, namun
ketika sudah besar ia menjadi
bencana.
1. Doa Nabi Ibrahim 'alaihis salam
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah
kepadaku (seorang anak) yang
termasuk orang-orang yang
shaleh," (QS. Ash-Shafat: 100).
Anak shalih yang dimohon Ibrahim
dalam doanya adalah anak yang
taat kepada Allah sebagai ganti
dari kaumnya yang dia tinggalkan
karena sudah tak bisa lagi
diharapkan akan beriman. Kemudian
Allah karuniakan seorang ghulaam
haliim (seorang anak yang amat
sabar), yaitu Ismail 'alaihis salam.
Dialah anak pertama Nabi Ibrahim
berdasarkan kesepakan kaum
muslimin, bahkan disepakati juga
oleh Ahlul kitab.
Anak shalih yang dimohon Ibrahim
dalam doanya adalah anak yang
taat kepada Allah sebagai ganti
dari kaumnya yang dia tinggalkan
karena sudah tak bisa lagi
diharapkan akan beriman.
2. Doa Nabi Zakaria 'alaihis salam
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi
Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha
Pendengar doa," (QS. Ali Imran:
38).
Doa ini dipanjatkan oleh Nabi
Zakaria setelah melihat kondisi
Maryam yang mengabdikan dirinya
di Mihrab hanya untuk Ibadah
kepada Allah. "Setiap Zakaria
masuk untuk menemui Maryam di
mihrab, ia dapati makanan di
sisinya. Zakaria berkata: 'Hai
Maryam dari mana kamu
memperoleh (makanan) ini?'
Maryam menjawab: 'Makanan itu
dari sisi Allah'. Sesungguhnya
Allah memberi rezeki kepada siapa
yang dikehendaki-Nya tanpa
hisab." (QS. Ali Imran: 37)
Setelah Nabi Zakaria melihat
karunia Allah atas Maryam berupa
makanan dan buah-buahan musim
dingin pada musim panas dan buah-
buahan musim panas pada musim
dingin tanpa usaha dan bekerja,
maka dia pun berharap, bermunajat,
dan berdoa kepada Allah agar
dikaruniakan anak, walaupun
usianya sudah tua sementara
istrinya sudah tua dan mandul.
Namun demikian dia tidak berputus
asa dan berdoa dengan doa di
atas.
Dzurriyah Thayyibah maknanya
adalah anak yang shalih,
berakhlak, dan beradab agar
sempurna nikmat dien dan
dunianya.
Kemudian Allah mengabulkan
doanya dengan kelahiran Yahya,
yang membenarkan kalimat (yang
datang) dari Allah, menjadi ikutan,
menahan diri (dari hawa nafsu)
dan seorang Nabi termasuk
keturunan orang-orang shaleh.
3. Doa 'ibadur rahman (hamba-
hamba Allah yang shalih)
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah
kepada kami istri-istri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang
hati (kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang
bertakwa," (QS. Al-Furqan: 74).
Istri dan keturunan yang menjadi
qurrata a'yun (penyenang hati),
adalah yang senantiasa taat
kepada Allah dan beribadah
kepada-Nya semata, Dzat yang
tiada sekutu bagi-Nya.
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah
memaknakan "Ya Tuhan kami,
anugerahkanlah kepada kami istri-
istri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami),"
adalah yang taat kepada Allah,
karena tiada sesuatu yang lebih
membuat senang pandangan
seorang mukmin dari pada melihat
orang yang dicintainya dalam
ketaatan.

SEDEKAH DAN DOA YANG MUSTAJAB

PERPADUAN
SEDEKAH DAN DOA MUSTAJAB -
Abdullah bin Abi Aufa: Apabila ada
satu kaum datang kepada
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam dengan membawa
sedekahnya, maka beliau berdoa:
Allaahumma Shalli 'Alaihim (Ya
Allah limpahkan shalawat atas
mereka.) lalu datanglah ayahku,
Abu Aufa dengan membawa
sedekahnya, lalu Nabi berdoa:
َّﻢُﻬَّﻠﻟﺍ ِّﻞَﺻ ﻰَﻠَﻋ ِﻝﺁ ﻲِﺑَﺃ ﻰَﻓْﻭَﺃ
"Ya Allah, limpahkan shalawat
(ampunan) atas keluarga Abu
Aufa." (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah Ta'ala berfirman,
ْﺬُﺧ ْﻦِﻣ ْﻢِﻬِﻟﺍَﻮْﻣَﺃ ًﺔَﻗَﺪَﺻ ْﻢُﻫُﺮِّﻬَﻄُﺗ
ْﻢِﻬﻴِّﻛَﺰُﺗَﻭ ِّﻞَﺻَﻭ ﺎَﻬِﺑ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ َّﻥِﺇ
َﻚَﺗﺎَﻠَﺻ ٌﻦَﻜَﺳ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ْﻢُﻬَﻟ ٌﻊﻴِﻤَﺳ
ٌﻢﻴِﻠَﻋ
"Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, dan mendoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa
kamu itu (menjadi) ketenteraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha
Mengetahui." (QS. Al-Taubah:
103)
Rosulullah saw bersabda :
"Barangkali orang yang rambutnya
semrawut dan bajunya berdebu,
serta selalu ditolak jika bertamu,
jika ia bersumpah kepada Allah,
niscaya Allah akan
mengabulkannya" ( HR Muslim )
Maksudnya adalah orang yang
miskin yang tidak punya minyak
rambut untuk merapikan rambutnya
dan tidak punya baju banyak,
sehingga kelihatannya lusuh serta
tidak punya jabatan, sehingga
sering diremehkan orang. Tetapi
orang miskin dan lemah ini tetap
istiqomah dengan ajaran Islam,
maka jika ia bersumpah kepada
Allah, niscaya Allah akan
mengabulkannya. Karena walaupun
dia kelihatan hina di mata manusia,
tetapi dia adalah makhluk Allah
yang sangat mulia di sisi- Nya
sehingga dipenuhi permintaannya.
Rosulullah saw bersabda : "Saya
pernah berdiri di pintu syurga,
ternyata yang saya lihat bahwa
kebanyakan penghuninya adalah
orang orang miskin, sedangkan
orang orang kaya tertahan (yaitu
belum diperkenankan masuk syurga
dahulu)" ( HR Bukhari dan Muslim )
Hadist di atas mengisyaratkan
bahwa orang orang yang lemah
dan miskin, biasanya lebih banyak
mendekatkan diri kepada Allah swt
daripada orang kaya, walaupun
tidak secara mutlak.
Orang kaya gimana ?
Ya banyak juga yang masuk syurga
cuma kalah jauh dengan jumlah
fakir miskin, atau masih ketahan
karena hartanya dihisab dulu.
Segala nikmat didunia ini adalah
amanah yang akan ditanyai, oleh
karenanya sebagian para shalihin
memilih hidup sederhana dengan
harta banyak yang disedekahkan
Orang orang yang lemah dan
miskin , biasanya merasakan
dirinya lemah dan memerlukan
bantuan, sehingga selalu berdoa
dan mendekatkan diri kepada Allah
Yang Maha Kaya dan Maha Kuasa.
Sebaliknya orang orang yang kuat
dan kaya, biasanya terlena dengan
kekuatan dan kekayaannya.
Kebanyakan orang kaya dia
merasa tidak membutuhkan lagi
pertolongan orang lain, sehingga
lupa kepada Allah. Dia merasa tidak
perlu berdoa, karena semuanya
sudah serba kecukupan. Akhirnya
dia semakin jauh dengan Allah
Kalangan Nabi-Nabi kebanyakan
orang lemah dalam artian tidak
sebanding dengan Firaun, Abu
Jahal, Kerajaan Romawi, Babilon
Raja Namrudz, bukan?
Dan akhirnya Allah SWT menolong
mereka yang paling murni dan
bersih pengharapannya, paling
banyak mengeluh hanya kepada-
Nya. Orang-orang yang lemah dan
miskin biasanya lebih cepat
menerima kebenaran. Sebaliknya
orang orang yang kuat dan kaya
biasanya menjadi penghalang
dakwah dan menolak kebenaran
karena kemahsuran dekat dengan
kesombongan dan kecongkakan.
Allah SWT berfirman : "Dan Kami
tidak mengutus kepada suatu negri
seorang pemberi
peringatanpun ,melainkan oang
orang yang hidup mewah dinegri itu
berkata Sesungguhnya kami
mengingkari apa yang kamu diutus
untuk menyampaikannya. Dan
mereka berkata : Kami lebih banyak
mempunyai harta dan anak- anak
( dari pada kamu ) dan kami sekali-
kali tidak akan diadzab" (QS as
Saba : 34-35)
Jadi, kita sebaiknya menjadi orang
kaya atau miskin ?
Menjadi kaya itu boleh, dan itu
adalah amanah demi mendekatkan
diri kepada Allah SWT. Dan demi
meraih doanya orang Miskin yang
harus dibantu, dan dibimbing. Jika
ditakdirkan miskin, percayalah tidak
akan selalu miskin bila mau
mengkaji jalan-Jalan Islam demi
meraih rizki yang halal. Semua
solusinya selalu ada, hanya saja
mereka yang miskin lebih mudah
bersih hati dan tidak menghitung-
hitung pengeluarannya. Bisa jadi
miskin uang, namun keluarganya
sakinah, kebutuhan ekonominya
cukup dengan berkebun, bertani dsb
seperti mereka yang hidup
didaerah-daerah.
Orang Miskin itu lebih mulia dari
orang kaya ?
Tidak selalu. Ada juga orang miskin
yang cinta dunia. Kok bisa? Karena
dirinya selalu menghalalkan segala
cara meraih rizki, selalu menghayal
dan mengeluhkan nasibnya. Orang-
orang lemah dan miskin adalah
salah satu sumber kekuatan Islam.
Sebagaimana sabda Rosulullah
saw: "Sesungguhnya kamu diberi
kemenangan dan dilimpahkan rizqi
karena adanya orang orang lemah
diantara kalian" ( Hr Bukhari ,
Tirmidzi dan Abu Daud ). Berkata
Mufasir Imam Ibnu Mundzir :
Artinya bahwasanya ibadatnya
orang orang yang lemah dan doa
mereka biasanya lebih ikhlas,
karena hati mereka tidak
tergantung kepada keindahan
kehidupan dunia ini dan konsentrasi
mereka hanya pada satu fokus
saja ( yaitu akhirat) sehigga doa
mereka mustajab dan amalan
mereka bersih. Oleh karenanya,
orang-orang beriman diperintahkan
untuk bersama mereka,
sebagaimana firman Allah di dalam
Qs. Al Kahfi : 28.
Dalam surat lain Allah berfirman :
Adapun terhadap orang yatim ,
janganlah kamu berlaku sewenang-
wenang . Dan terhadap orang yang
minta- minta , maka janganlah
kamu menghardiknya ( Ad
Duha :9-10 )
Mari berlindung kepada Allah dari
negeri yang penuh kezaliman
kepada orang miskin karena orang-
orang kaya yang korupsi.
Mari berlindung kepada Allah dari
rakyat jelata yang dipermainkan
golongan orang kaya.
Mari berlindung kepada Allah dari
perpecahan dimana yang kaya
tidak mengayomi rakyat kecil,
kepada-Nyalah kita semua
berlindung, dan memohon agar
Allah SWT membukakan pintu hati
kita dan mereka semua. Aamiin

SEDEKAH

BERSEDEKAH 1
DIRHAM, DIGANTI MENJADI 120
DIRHAM - Dari Al-Fudhail bin
'Iyadh ia berkata, seorang laki-laki
menceritakan kepadaku: "Ada laki-
laki yang keluar membawa benang
tenun, lalu ia menjualnya satu
dirham untuk membeli tepung.
Ketika pulang, ia melewati dua
orang laki-laki yang masing-masing
menjambak kepala kawannya. Ia
lalu bertanya, 'Ada apa?' Orang
pun memberitahunya bahwa
keduanya bertengkar karena uang
satu dirham. Maka, ia berikan uang
satu dirham kepada keduanya, dan
ia pun tak memiliki sesuatu.
Ia lalu mendatangi isterinya
seraya mengabarkan apa yang
telah terjadi. Sang isteri lalu
mengumpulkan beberapa perkakas
rumah tangga. Laki-laki itu pun
berangkat kembali untuk
menggadaikannya, tetapi barang-
barang itu tidak laku. Tiba-tiba
kemudian ia berpapasan dengan
laki-laki yang membawa ikan yang
menebar bau busuk. Orang itu lalu
berkata kepadanya, 'Engkau
membawa sesuatu yang tidak laku,
demikian pula dengan yang saya
bawa. Apakah Anda mau
menukarnya dengan barang
(daganganku)?' Ia pun mengiakan.
Ikan itu pun dibawanya pulang.
Kepada isterinya ia berkata,
'Dindaku, segeralah urus (masak)
ikan ini, kita hampir tak berdaya
karena lapar!' Maka sang isteri
segera mengurus ikan tersebut.
Lalu dibelahnya perut ikan
tersebut. Tiba-tiba sebuah mutiara
keluar dari perut ikan tersebut.
Wanita itu pun berkata gembira,
'Suamiku, dari perut ikan ini keluar
sesuatu yang lebih kecil daripada
telur ayam, ia hampir sebesar telur
burung dara'.
Suaminya berkata, 'Perlihatkanlah
kepadaku!' Maka ia melihat sesuatu
yang tak pernah dilihatnya
sepanjang hidupnya. Pikirannya
melayang, hatinya berdebar. Ia lalu
berkata kepada isterinya, 'Saya
kira ini adalah mutiara!' Sang isteri
menyahut, 'Tahukah engkau berapa
nilai mutiara ini?' 'Tidak, tetapi aku
mengetahui siapa orang yang
pintar dalam hal ini', jawab
suaminya. Ia lalu mengambil
mutiara itu. Ia segera pergi ke
tempat para penjual mutiara.
Ia menghampiri kawannya yang
ahli di bidang mutiara. Ia
mengucapkan salam kepadanya,
sang kawan pun menjawab
salamnya. Selanjutnya ia berbicara
kepadanya seraya mengeluarkan
sesuatu sebesar telur burung
dara. 'Tahukah Anda, berapa nilai
ini?', ia bertanya. Kawannya mem-
perhatikan barang itu begitu lama,
baru kemudian ia berkata, 'Aku
menghargainya 40 ribu. Jika Anda
mau, uang itu akan kubayar kontan
sekarang juga kepadamu. Tapi jika
Anda menginginkan harga lebih
tinggi, pergilah kepada si fulan, dia
akan memberimu harga lebih tinggi
dariku'.
Maka ia pun pergi kepadanya.
Orang itu memperhatikan barang
tersebut dan mengakui
keelokannya. Ia kemudian berkata,
'Aku hargai barang itu 80 ribu.
Jika Anda menginginkan harga
lebih tinggi, pergilah kepada si
fulan, saya kira dia akan memberi
harga lebih tinggi dariku'.
Segera ia bergegas menuju
kepadanya. Orang itu berkata, 'Aku
hargai barang itu 120 ribu. Dan
saya kira, tidak ada orang yang
berani menambah sedikit pun dari
harga itu!' 'Ya', ia pun setuju. Lalu
harta itu ditimbangnya. Maka pada
hari itu, ia membawa dua belas
kantung uang. Pada masing-
masingnya terdapat 10.000
dirham. Uang itu pun ia bawa ke
rumahnya untuk disimpan. Tiba-tiba
di pintu rumahnya ada seorang
fakir yang meminta-minta. Maka ia
berkata, 'Saya punya kisah, karena
itu masuklah!' Orang itu pun masuk.
Ia berkata, 'Ambillah separuh dari
hartaku ini. Maka, orang fakir itu
mengambil enam kantung uang dan
dibawanya. Setelah agak menjauh,
ia kembali lagi seraya berkata,
'Sebenarnya aku bukanlah orang
miskin atau fakir, tetapi Allah
Ta'ala telah mengutusku kepadamu,
yakni Dzat yang telah mengganti
satu dirhammu dengan 20 qirath.
Dan ini yang diberikanNya
kepadamu adalah baru satu qirath
daripadanya, dan Dia menyimpan
untukmu 19 qirath yang lain.

Sabtu, 08 Juni 2013

Menangislah

Menangislah di saat bisa menangis.
Itu pendapat sebagian orang bijak.
Sebab, menangis bisa sedikit
melepas beban.
Namun, menangis yang satu ini
memang tangisan asli, tangisan
abadi yang tidak akan pernah lagi
berganti tawa, yaitu ketika
dipertontonkan ulang sandiwara
kehidupan yang manusia mainkan
kemudian. Ia dihadapkan pada
ancaman keabadian siksa negeri
akhir. Demi Allah, wahai hatiku,
segeralah menemui Allah sebelum
semuanya menjadi terlambat.
Sekali lagi, demi Allah, wahai hatiku,
segeralah menemui Allah sebelum
semuanya menjadi terlambat.
Allah takkan membuat kita hina
meski berkali-kali kita menyakiti-
Nya. Allah pun takkan membuat kita
sengsara walau kita telah berkali-
kali mendurhakai-Nya. Asalkan, kita
mau mendekati-Nya, sujud
tersungkur di hadapan-Nya.
Barulah Dia akan mengangkat
derajat kita setinggi-tinggi-Nya
tanpa ada suatu Azab yang
memberatkan kita. Sekali lagi, demi
Allah, wahai hatiku, segeralah
menemui Allah sebelum semuanya
menjadi terlambat. Semoga Allah
memberikan petunjuk bagi siapa
saja yang ingin bertaubat kepada-
Nya. Aamiin...

Jumat, 07 Juni 2013

Doa harian


Menangislah di saat bisa menangis.
Itu pendapat sebagian orang bijak.
Sebab, menangis bisa sedikit
melepas beban.
Namun, menangis yang satu ini
memang tangisan asli, tangisan
abadi yang tidak akan pernah lagi
berganti tawa, yaitu ketika
dipertontonkan ulang sandiwara
kehidupan yang manusia mainkan
kemudian. Ia dihadapkan pada
ancaman keabadian siksa negeri
akhir. Demi Allah, wahai hatiku,
segeralah menemui Allah sebelum
semuanya menjadi terlambat.
Sekali lagi, demi Allah, wahai hatiku,
segeralah menemui Allah sebelum
semuanya menjadi terlambat.
Allah takkan membuat kita hina
meski berkali-kali kita menyakiti-
Nya. Allah pun takkan membuat kita
sengsara walau kita telah berkali-
kali mendurhakai-Nya. Asalkan, kita
mau mendekati-Nya, sujud
tersungkur di hadapan-Nya.
Barulah Dia akan mengangkat
derajat kita setinggi-tinggi-Nya
tanpa ada suatu Azab yang
memberatkan kita. Sekali lagi, demi
Allah, wahai hatiku, segeralah
menemui Allah sebelum semuanya
menjadi terlambat. Semoga Allah
memberikan petunjuk bagi siapa
saja yang ingin bertaubat kepada-
Nya. Aamiin...

Kunci KETENANGAN HATI


Biarkan hati ini luluh, tunduk dan
ikhlas kepada Allah, dalam
ketundukan taat kita sebagai
makhluk-Nya. Agar hati ini
senantiasa selalu bersih dan suci,
hingga tidak lagi menjadi suatu hal
yang dapat merusak ibadah kita
kepada Allah. Jagalah hati, hiasi
hati dengan mengingat Allah,
mudah-mudahan hati kita menjadi
tenang dalam hubungan vertikal
kita kepada Allah, dan hubungan
horizontal kita kepada sesama.
Aamiin...

6 Kunci Mendapat Ketenangan
Hati :

1. Jangan tergantung terhadap
orang lain, bersikaplah mandiri dan percaya akan kemampuan yang kita miliki

2. Jangan berburuk sangka,
berfikirlah positif akan membawa pada suatu yang bermanfaat

3. Jangan mengingat penyesalan di masa lalu, hidup itu mudah, buatlah dalam suatu perbuatan kita dengan keputusan dan jadikan masa lalu menjadi sebuah pelajaran untuk menjadi yang lebih baik

4. Jangan pernah menyimpan
dendam di hati, dendam itu di
ibaratkan sebagai racun dalam hati kita, jauhi itu

5. Jauhi sifat terburu-buru, aset dalam kehidupan bukan harta tapi waktu. maka pergunakan waktu dengan baik

6. Jangan khawatir dengan hari esok, ketuklah pintu dan pintu pun akan terbuka, ingatlah ALLAH, ALLAH pun akan ingat pada kita Semoga Allah menuntun kita ke dalam hati yang benar-benar membuat kita bahagia di dunia,sampai di akhirat kita dihiasi hati
tenang dan tentram karena amal-amal baik kita sewaktu di dunia.
Aamiin...

Doa harian


Kalaulah kita bisa mendapatkan
kejayaan di masa lalu, maka kita
pun bisa mendapatkan kejayaan
yang sama di masa yang akan
datang. Hanya saja kita terlalu
sulit untuk bangun dari tidur yang
panjang yang membuat harapan
kita, hanya sekedar harapan.
Harapan adalah sebuah mimpi. Tapi
bila kita terlena hanya pada
sebuah harapan, maka tubuh kita
hanya akan terus tidur menikmati
mimpi yang tiada berkesudahan.
Bangunlah, dan bergeraklah ketika
ada seruan dari Sang Penguasa,
Allah; "marilah shalat, marilah
menuju kemenangan". Kalaulah kita
tidak memenuhi panggilan-Nya,
bagaimana kita bisa menang?
Terlebih lagi saat subuh, terdengar
jelas seruan-Nya "shalat itu lebih
baik daripada tidur". Kalaulah kita
beranggapan tidur itu lebih baik
daripada shalat, bagaimana mungkin
kita bisa mencapai kejayaan yang
sama di masa lalu? Seruan-Nya
saja ga kita penuhi, bagaimana
mungkin Allah memenuhi seruan
kita? Bangunlah. Kalaulah memang
bisa bangun dan berdiri,
melangkahkan kaki memenuhi
seruan-Nya. Nanti sampai pada
suatu masa dimana kita tidur,
selamanya ga bisa bangun. Pada
saat itulah kita akan menyesal
untuk selama-lamanya. Semoga
Allah melindungi kita dari azab dan
siksa neraka. Aamiin...

Kamis, 06 Juni 2013

DOA MALAM HARI

Doa menjelang malam

Ya Allah...
Jangan biarkan kami mengulang-
ulang kebiasaan buruk kami
Setiap hari dan setiap saat...
Hingga kebiasaan itu menjadikan
karakter dan kepribadian kami

Ya Allah..
Kuatkan kami untuk menjadi
hamba-Mu yang lembut
Penuh kasih sayang
Penuh kesabaran
Penuh pengertian
Penuh cinta
Dan penuh keikhlasan

Ya Allah..
Sungguh kami lemah tanpa
kekuatanMu
kami takberdaya tanpa
pertolonganMu
Kami tak bisa memperbaiki
keburukan kami
Tanpa Engkau papah dan bimbing
kami
Untuk kembali kejalanMu
Kembali dalam cintaMu

Ya Allah..
Semoga dikala kami terbangun
nanti
Engkau jadikan hati kami hati
yang bersinar
Engkau jadikan prilaku kami
prilaku yang menawan
Engkau jadikan sikap kami sikap
yang menyejukan
Engkau jadikan lisan kami lisan
yang menentramkan

Ya Allah...
Kami berserahdiri hanya pada
Kasih Sayang dan CintaMu
Aamiin..

Rabu, 05 Juni 2013

ISTIGHFAR

ISTIGHFAR
MELAPANGKAN JIWA DAN
PERBAIKI HIDUP - Istighfar bila
diucap akan terasa melapangkan
hati, apabila ditambah penyesalan
atas kesalahan2, maka akan
memperbarui semangat dzikir dan
menguatkan keimanan. Siapa saja
pernah berdosa, kalo dosa yang
dibiarkan akan membuat hati sakit,
kehidupan dijalani terasa sempit,
kelapangan hanyalah memasrahkan
diri untuk mencari redho Allah.
Semakin besar ketundukan hati
maka semakin lapang, ibadah2nya
kian berkembang, hatinya hidup
cemerlang, karena Allah lapangkan
dadanya, dikarenakan hatinya
memang mencari redho-Nya.
Faham kebesaran-Nya hasil dari
perenungan pencarian ilmu
tentang-Nya, semakin
mengembangkan keyakinan
keluasan kekuasaan-Nya,
kebenaran semua janji-Nya, bahwa
hidup akan berujung tiada, shalat
melapangkan jiwa, sedekah
melancarkan rizkinya, kesadaran
dalam merenungi besarnya
kehidupan hingga tak disangkal
hidup ini milik-Nya, tidak ada rasa
menolak semua hukum-hukum-Nya.
Jadilah pembela-Nya, karena itu
jalan para kekasih-Nya. Para
manusia pencari redho-Nya.
Bandingan Syurga dan dunia
bagaikan setitik basahan air
dengan luasnya air dilautan
samudera. Para kekasih Allah
senang berkorban karena hidup
adalah mengumpulkan
sebanyak2nya bekal diakhirat,
dalamnya hati mengenal hakikat
pengabdian, bahwa dunia hanyalah
ujian.
Berlebihan harta dalam kehidupan
bagaikan ongkos sebuah tugas
yang berlebihan, yang kelak harus
dipertanggung jawabkan jauh lebih
besar dan jauh lebih mencekam dari
audit KPK, setiap nikmat kelak
akan ditanya, panca indera dan
bisikan hati kita. Dengan apa
seumur hidup ini kamu isikan. Dan
kenapa harta2, amanah2 anak,
keluarga, handai taulan kamu
diamkan dalam kesesatan. Hidup
hanya sekali, Maka banyaklah
beramal shaleh, perbanyak
beristighfar, perbarui taubat
Maka dari itu luangkan saat
merenungi amalan, apakah ada
peningkatan, perbaikan, apa
hasilnya sama ataukah malah
makin menurun ?, itu tandanya
merugi. Jangan biarkan kehidupan
ini menjadi sia-sia dengan kerugian
akibat penundaan, kemalasan,
tanpa ada upaya peningkatan disisi
Allah. Karena waktu terus berjalan,
demikian juga Jumat yang mulia ini,
manfaaatkan sebaik-baiknya agar
Allah lipatgandakan karena
keikhlasan kita didalam pengabdian.

Sholat tahiyatul masjid

DIBALIK HIKMAH
SHALAT TAHIYATUL MASJID -
Melaksanakan tahiyatul masjid
merupakan bentuk pemuliaan
terhadap masjid sebagai baitullah
(rumah Allah). Kedudukannya
seperti mengucapkan salam saat
memasuki rumah atau seperti
mengucapkan salam saat bertemu
saudara seiman. Imam Nawawi
rahimahullaah berkata, “Sebagian
mereka (ulama) mengungkapkannya
dengan Tahiyyah Rabbil Masjid
(menghormati Rabb -Tuhan yang
disembah dalam- masjid), karena
maksud dari shalat tersebut
sebagai kegiatan taqarrub
(mendekatkan diri) kepada Allah,
bukan kepada masjidnya, karena
orang yang memasuki rumah raja,
ia akan menghormat kepada raja
bukan kepada rumahnya.” (Lihat:
Hasyiyah Ibnu Qasim: 2/252)
Ketika seseorang memasuki masjid,
janganlah ia duduk sehingga
melaksanakan shalat dua rakaat
yang disebut dengan tahiyatul
masjid. Dari Abu Qatadah
radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda,
ﺍَﺫِﺇ َﻞَﺧَﺩ ْﻢُﻛُﺪَﺣَﺃ َﺪِﺠْﺴَﻤْﻟﺍ ﺎَﻠَﻓ
ْﺲِﻠْﺠَﻳ ﻰَّﺘَﺣ َﻲِّﻠَﺼُﻳ ِﻦْﻴَﺘَﻌْﻛَﺭ
“Jika salah seorang kalian masuk
masjid, maka janganlah duduk
sebelum mengerjakan shalat dua
rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tujuan dari pelaksanaan shalat dua
rakaat ini adalah untuk
menghormati masjid. Karena masjid
memiliki kehormatan dan kedudukan
mulia yang harus dijaga oleh orang
yang memasukinya. Yaitu dengan
tidak duduk sehingga melaksanakan
shalat tahiyatul masjid ini. Karena
pentingnya shalat ini, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tetap
memerintahkan seorang
sahabatnya - Sulaik al-
Ghaathafani - yang langsung
duduk shalat memasuki masjid
untuk mendengarkan khutbah dari
lisannya. Ya, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tidak membiarkannya
duduk walaupun untuk
mendengarkan khutbah dari
lisannya, maka selayaknya kita
memperhatikan shalat ini.
Begitu juga Jabir radhiyallahu
'anhu, saat ia datang ke masjid
untuk mengambil harga untanya
yang dijualnya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, maka
beliau memerintahkannya untuk
shalat dua rakaat. (HR. Bukhari
dan Muslim)
Ibnu Hibban dalam Shahihnya, dari
hadits Abu Dzar radhiyallahu 'anhu,
dia pernah masuk masjid, lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya padanya, “Apakah kamu
sudah shalat dua rakaat?” Dia
menjawab, “Belum.” Beliau bersabda,
“Bangunlah, laksanakan dua
rakaat!”
Maka berdasarkan dalil-dalil
tersebut di atas, seluruh ulama
sepakat tentang disyariatkannya
shalat tahiyatul masjid (Fathul
Baari: 2/407). Bahkan
sebagiannya -khususnya dari
madzhab Dzahiriyah- berpendapat
wajib dengan berpatokan pada
dzahir hadits. Sedangkan jumhur
ulama berpendapat sunnah,
berdasarkan beberapa hadits lain
yang memalingkannya kepada
anjuran. Di antaranya, hadits
tentang shalat lima waktu, maka
ada seorang laki-laki bertanya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, “Apakah aku punya
kewajiban selainnya?” Beliau
menjawab, “Tidak, kecuali bila
engkau mengerjakan yang
sunnah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
( Siapa yang dikecualikan dari
perintah ini? )
Ada beberapa orang yang
dikecualikan dari perintah shalat
tahiyatul masjid, yaitu:
- Khatib Jum’at, apabila dia masuk
masjid untuk khutbah Jum’at, tidak
disunnahkan shalat dua rakaat.
Tapi dia langsung berdiri di atas
mimbar, mengucapkan salam lalu
duduk untuk mendengarkan adzan,
kemudian baru menyampaikan
khutbah.
- Pengurus masjid yang berulang-
kali keluar masuk masjid. Kalau ia
melaksanakan shalat tahiyatul
masjid setiap masuk masjid, maka
sangat memberatkan baginya.
- Orang yang memasuki masjid
saat imam sudah mulai memimpin
shalat berjama’ah atau saat
iqamah dikumandangkan, maka ia
bergabung bersama imam
melaksanakan shalat berjama’ah.
Karena shalat fardhu telah
mencukupi dari melaksanakan
tahiyatul masjid. (Lihat Subulus
Salam, Imam al-Shan’ani: 1/320)
( Di Akhri Zaman Tahiyatul Masjid
Diremehkan )
Syaikh Yusuf bin Abdullah bin
Yusuf al-Wabil dalam kitabnya
Asyratus Sa’ah menyebutkan
bahwa salah satu tanda dekatnya
hari kiamat adalah munculnya sikap
meremehkan sunnah-sunnah yang
dianjurkan Islam dan Syi’ar-syi’ar
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Salah
satunya adalah tidak
melaksanakan tahiyatul masjid
saat memasukinya, sebagaimana
yang disinyalir dalam sebuah
hadits, dari Ibnu Mas’ud
radhiyallahu 'anhu berkata, “Aku
Mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda,
َّﻥِﺇ ْﻦِﻣ ِﻁﺍَﺮْﺷَﺃ ِﺔَﻋﺎَّﺴﻟﺍ ْﻥَﺃ َّﺮُﻤَﻳ
ُﻞُﺟَّﺮﻟﺍ ﻲِﻓ ِﺪِﺠْﺴَﻤْﻟﺍ ﺎَﻟ ﻲِّﻠَﺼُﻳ ِﻪْﻴِﻓ
ِﻦْﻴَﺘَﻌْﻛَﺭ
“Sesungguhnya di antara tanda-
tanda dekatnya kiamat adalah
seseorang melalui (masuk) masjid,
namun tidak melakukan shalat dua
rakaat di dalamnya.” (HR. Ibnu
Khuzaimah dalam Shahihnya.
Syaikh Al-Albani memasukkan
hadits ini dalam Silsilah al-Ahadits
al Shahihah: 2/253 no. 649
dengan memberikan catatan kaki di
bawahnya bahwa dalam sanadnya
ada yang dhaif, tapi ia memiliki jalur
lain dari Ibnu Mas’ud yang
memperkuat sanadnya).
Dan dalam riwayat lain disebutkan;
َﺯﺎَﺘْﺠَﻳ ْﻥَﺃ ُﻞُﺟَّﺮﻟﺍ ِﺪِﺠْﺴَﻤْﻟﺎِﺑ ﺎَﻠَﻓ
ﻲِّﻠَﺼُﻳ ِﻪْﻴِﻓ
“Orang melalui masjid tapi tidak
melakukan shalat di
dalamnya.” (HR. Al-Bazzar dan
dishahihkan oleh Al-Haitsami dalam
Majma’uz Zawaid: 7/329)
Dan dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu
'anhu, ia berkata,
َّﻥِﺇ ْﻦِﻣ ِﻁﺍَﺮْﺷَﺃ ِﺔَﻋﺎَّﺴﻟﺍ ْﻥَﺃ َﺬَﺨَّﺘُﺗ
ُﺪِﺟﺎَﺴَﻤﻟﺍ ﺎًﻗُﺮُﻃ
“Sesungguhnya di antara tanda-
tanda dekatnya kiamat adalah
masjid dijadikan sebagai jalan
(tempat berlalu lalang).” (HR.
Musnad al-Thayalisi dan Al-
Mustadrak al-Hakim. Shahih Al-
Jami’ no. 5899)
Bahkan secara jelas Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam
melarang menjadikan masjid
sebagai tempat lalu lalang tanpa
ditegakkan shalat tahiyatul masjid
ketika memasukinya.
ﺎَﻟ ﺍﻭُﺬِﺨَّﺘَﺗ َﺪِﺟﺎَﺴَﻤﻟﺍ ﺎًﻗُﺮُﻃ ،
ٍﺮْﻛِﺬِﻟ ﺎَّﻟِﺇ ْﻭَﺃ ٍﺓﺎَﻠَﺻ
“Janganlah kalian jadikan masjid
sebagai jalan (tempat lewat),
kecuali untuk berdzikir atau
shalat.” (HR. Thabrani dalam Al-
Mu’jam al-Kabir: 12/314 dan al-
Ausath: 1/14. “Sanad ini hasan,
seluruh rijalnya (perawinya) tsiqat
(terpercaya).” Lihat: Silsilah
Shahihah no. 1001)
Sedangkan maksud menjadikan
masjid sebagai jalan adalah dengan
menjadikannya sebagai tempat
lewat atau berlalunya manusia
untuk memenuhi hajat mereka.
Masuk dari satu pintu masjid dan
keluar dari pintu lainnya tanpa
melaksanakan shalat di dalamnya.
Sedangkan orang yang masuk
masjid dan shalat di dalamnya tidak
dikategorikan sebagai orang yang
menjadikan masjid sebagai tempat
lalu lalang yang dilarang.
Al-Hasan al-Bashri ternah
ditanya, “Tidakkah Anda benci kalau
ada seseorang lewat di dalam
masjid lalu tidak shalat di
dalamnya? Beliau menjawab, “Pasti
(saya benci).” (Lihat al-Mushannaf
milik Abdul Razaq: 3/154-158)

Minggu, 02 Juni 2013

BERSYUKUR

SEORANG HAMBA
YANG BERSYUKUR - Hadis riwayat
Aisyah ra., ia berkata: Jika
Rasulullah saw. melaksanakan salat
( Tahajud) , beliau berdiri (lama
sekali) sampai kedua kaki (telapak)
beliau pecah-pecah. Aisyah ra.
bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa
engkau berbuat seperti ini padahal
dosamu yang terdahulu dan yang
akan datang telah diampuni? Lalu
beliau menjawab: Wahai Aisyah,
apakah aku tidak ingin menjadi
seorang hamba yang bersyukur.
(Shahih Muslim No.5046)

SHOLAT TAHAJUD

SHALAT TAHAJUD
TINGKAT TINGGI - “Shalat malam
akan mengangkat derajat orang
yang lemah, memuliakan orang
yang terhina, puasa di siang hari
akan menjauhkan seorang hamba
dari godaan syahwat dan tidak ada
waktu istirahat bagi seorang
mukmin sebelum surga” Ucap
seorang ulama shaleh terdahulu.
Ibnu Abbas berkata: “barangsiapa
yang ingin dimudahkan oleh Allah
dari lamanya berdiri pada hari
kiamat maka hendaklah dia terlihat
oleh Allah dalam keadaan sujud dan
berdiri di kegelapan malam takut
akan akhirat dan berharap rahmat
Allah”. Mereka adalah hamba-
hamba Allah yang menghabiskan
waktu malamnya dalam sujud dan
berdiri, menegakkan Shalat,
mengangkat dirinya dari empuknya
kasur, heningnya malam, mereka
kalahkan godaan tidur,
mengutamakan bermunajat pada
Allah, mengharap pahalanya dan
takut akan siksanya
Salah seorang ulama terdahulu
bangun di malam yang sangat
dingin, saat meletakkan tangannya
di bejana air, beliau merasakan
sakit karena saking dinginnya air
itu, beliau ingin kembali ke atas
tempat tidur dan tidak wudhu,
namun beliau paksakan
mencelupkan tangannya ke dalam
air seraya berkata: “sungguh ini
lebih ringan daripada panasnya api
jahanam”
Allah SWT Berfirman : Lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya
dan mereka selalu berdoa kepada
Rabbnya dengan PENUH RASA
TAKUT dan harap, serta mereka
menafkahkan apa apa rezki yang
kami berikan. Tak seorangpun
mengetahui berbagai nikmat yang
menanti, yang indah dipandang
sebagai balasan bagi mereka, atas
apa yang mereka kerjakan. (QS.
As-Sajdah: 16-17)
Rasulullah SAW Bersabda,“Setan
mengikat pada ujung kepala salah
seorang diantara kalian jika tidur
dengan tiga ikatan. Masing-masing
ikatan mengatakan : “Engkau
masih memiliki malam yang panjang,
maka tidurlah!’ Jika ia bangun
lantas menyebut nama Allah, maka
terlepaslah satu ikatan. Jika ia
berwudlu, maka lepaslah ikatan
berikutnya. Dan jika ia
mengerjakaan sholat, maka
terlepaslah satu ikatan lagi,
sehingga keesokan harinya ia
menjadi giat, demikian juga jiwanya
akaan menjadi baik. Jika tidak
demikian, maka keesokan harinya ia
menjadi kotor jiwanya lagi
pemalas.” (HR. Muslim 1163).
Ibnu Jauzi berkata : Aku menangis
bukan karena takut mati atau
karena kecintaanku kepada dunia.
Akan tetapi, yang membuatku
menangis adalah kesedihanku
karena aku tidak bisa lagi berpuasa
dan shalat malam.”
Keterkaitan Shalat malam adalah
kecintaan kepada Allah dan
akhirat, kekuatan Ulama terdahulu
dikarenakan karena mereka merasa
cukup, ikhlas yang tinggi dalam hati
hanya mengharapkan keridhoan
Allah SWT.
Sebagian ulama salaf
melaksanakan Shalat subuh
dengan wudhu Shalat isya’nya.
Sebagian lagi Shalat subuh dengan
wudhu Shalat Isya selama 40
tahun.
Apakah ini terjadi begitu saja?
Tidak, semuanya membutuhkan
proses dan perjuangan.
Tsabit Al Banani berkata, “Saya
merasakan kesulitan untuk shalat
malam selama 20 tahun dan saya
akhirnya menikmatinya 20 tahun
setelah itu. Jadi total beliau
membiasakan shalat malam selama
40 tahun. Ini berarti shalat malam
itu butuh usaha, kerja keras dan
kesabaran agar seseorang
terbiasa mengerjakannya.
Beginilah keadaannya, selalu dalam
peperangan menghadapi dirinya
dan setan.
Sebagian mengatakan: “dulu
bangun malam amat sulit untukku,
aku berjuang sekuat tenaga
sehingga aku bisa menikmati
lezatnya selama dua puluh tahun.
‘Amr bin Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhu
berkata, “Satu raka’at shalat
malam itu lebih baik dari sepuluh
rakaat shalat di siang hari.”
Al-Hasan berkata: Bersungguh-
sunnguhlah (untuk beribadah) pada
waktu malam dan perpanjanglah
shalat kalian sehingga waktu
menjelang pagi, kemudian duduklah
untuk berdo’a, merendahkan diri (di
hadapan Allah) dan beristigfar
Ada yang berkata pada Al Hasan
Al Bashri , “Begitu menakjubkan
orang yang shalat malam sehingga
wajahnya nampak begitu indah dari
lainnya.” Al Hasan berkata,
“Karena mereka selalu bersendirian
dengan Ar Rahman -Allah Ta’ala-.
Jadinya Allah menghadiahkan
sebagian dari cahaya-Nya pada
mereka.”
Dilapangan begitu dekat para
dhuafa yang mengaji ilmu hingga
cinta dengan amal shalih, mereka
mudah beranjak dengan kualitas
shalat malam, dan mereka akhirnya
begitu bersyukur dengan duniawi
yang tak seberapa. Namun bila
dunia dijadikan ambisi, bila dunia
dijadikan final harapan, dan bila
hati begitu sangat berharap
kepada duniawi sampai melupakan
balasan akhirat yang jauh lebih
kekal dan mencekam, maka shalat
malam bisa jadi kurang berkualitas,
jiwa dirinya masih memikirkan
faktor duniawi dengan segala
kelezatan yang padahal akan sirna
bersama waktu.
Shalat malam yang khusyu,
mengalir dari jiwa yang ridho dan
ikhlas akan buah ilmu dari tabiat
shalihin, dari jiwa yang mengenal
ilmu lalu ia mencari pengorbanan
pengabdian dan besarnya berharap
kepada Allah SWT akibat kelezatan
imannya, mereka tidak mencari misi
demi wajah manusia lain, tidak
mencari atau menunjukkan gelar
demi publikasi duniawi, apa adanya
karena keyakinan akan rizki-Nya
telah dijatah dalam catatan
kehidupan tanpa ditambah dan
dikurangi, azab teguran datang
akibat maksiat diri, kurangnya
bersyukur yang dibuktikan dalam
pengabdian. Ketaatan yang
terpenting walau yang diterimanya
ialah ujian, itu adalah cara Allah
SWT menyempurnakan amal ibadah
hamba-Nya, walau yang diterima
duniawi yang berlebih maka hatinya
sudah siap memberlakukan duniawi
yang ia dapatkan juga demi mencari
keredhoan-Nya.